Denpasar (Antaranews Bali) - Harga berbagai jenis buah di sejumlah pasar tradisional di Kota Denpasar, Bali menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 mengalami kenaikan, dibandingkan hari-hari biasa sebelumnya.
"Kenaiakan harga buah tersebut karena kebutuhan meningkat dalam waktu yang bersamaan, disamping pasokan buah dari sejumlah kota di Jawa berkurang akibat pengaruh cuaca yang kurang menguntungkan," kata seorang pedagang buah di Pasar Badung, Kota Denpasar Nyoman Laite, di Denpasar, Rabu.
Buah apel yang didatangkan dari Jawa sebesar Rp40.000 per kilogram, meningkat Rp5.000 dari hari-hari sebelumnya yang tercatat Rp35.000.
Demikian pula jenis buah lainnya seperti jeruk sebesar Rp25.000/kg juga naik Rp5.000 dari hari sebelumnya Rp20.000/kg.
Baca juga: Jelang Nyepi, Persediaan Bahan Makanan Aman
Selain itu buah apel Fuji juga meningkat dari Rp40.000 menjadi Rp45.000/kg, buah naga dari Rp28.000 menjadi Rp30.000/kg, anggur dari Rp25.000 menjadi Rp 30.000/kg.
Kenaikan harga dari komoditas buah tersebut, kata dia, terjadi secara bertahap sejak beberapa hari yang lalu, rata-rata kenaikan itu terjadi untuk semua jenis buah.
"Akibat kenaikan harga tersebut, penjualan buah mengalami penurunan di salah satu pasar terbesar di Denpasar itu," katanya.
Baca juga: Denpasar Pantau Fluktuasi Harga Jelang Nyepi
Sejalan dengan Laite, pedagang buah yang lainnya di Pasar Sanglah, Jero Melati, mengatakan kenaikan harga buah terjadi hampir semua jenis buah seperti buah apel dari Rp35 ribu per kilogram kini menjadi Rp40 ribu, apel malang Rp35 ribu dari sebelumnya Rp30 ribu per kilogram.
Sementara, Katemi Wirawati, seorang pedagang buah di Pasar Tradisional Gunung Agung Denpasar menjelaskan, pihaknya mampu menjual buah rata-rata 50 kilogram untuk setiap jenis buah yang dijual.
Buah yang dijual tersebut antara lain buah apel fuji, apel malang, apel merah, jeruk, buah naga, anggur dan salak.
Namun, sejak seminggu belakangan ini buah yang berhasil dijual itu jumlahnya berkurang hingga lebih dari setengahnya, karena minat pembeli berkurang.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kenaiakan harga buah tersebut karena kebutuhan meningkat dalam waktu yang bersamaan, disamping pasokan buah dari sejumlah kota di Jawa berkurang akibat pengaruh cuaca yang kurang menguntungkan," kata seorang pedagang buah di Pasar Badung, Kota Denpasar Nyoman Laite, di Denpasar, Rabu.
Buah apel yang didatangkan dari Jawa sebesar Rp40.000 per kilogram, meningkat Rp5.000 dari hari-hari sebelumnya yang tercatat Rp35.000.
Demikian pula jenis buah lainnya seperti jeruk sebesar Rp25.000/kg juga naik Rp5.000 dari hari sebelumnya Rp20.000/kg.
Baca juga: Jelang Nyepi, Persediaan Bahan Makanan Aman
Selain itu buah apel Fuji juga meningkat dari Rp40.000 menjadi Rp45.000/kg, buah naga dari Rp28.000 menjadi Rp30.000/kg, anggur dari Rp25.000 menjadi Rp 30.000/kg.
Kenaikan harga dari komoditas buah tersebut, kata dia, terjadi secara bertahap sejak beberapa hari yang lalu, rata-rata kenaikan itu terjadi untuk semua jenis buah.
"Akibat kenaikan harga tersebut, penjualan buah mengalami penurunan di salah satu pasar terbesar di Denpasar itu," katanya.
Baca juga: Denpasar Pantau Fluktuasi Harga Jelang Nyepi
Sejalan dengan Laite, pedagang buah yang lainnya di Pasar Sanglah, Jero Melati, mengatakan kenaikan harga buah terjadi hampir semua jenis buah seperti buah apel dari Rp35 ribu per kilogram kini menjadi Rp40 ribu, apel malang Rp35 ribu dari sebelumnya Rp30 ribu per kilogram.
Sementara, Katemi Wirawati, seorang pedagang buah di Pasar Tradisional Gunung Agung Denpasar menjelaskan, pihaknya mampu menjual buah rata-rata 50 kilogram untuk setiap jenis buah yang dijual.
Buah yang dijual tersebut antara lain buah apel fuji, apel malang, apel merah, jeruk, buah naga, anggur dan salak.
Namun, sejak seminggu belakangan ini buah yang berhasil dijual itu jumlahnya berkurang hingga lebih dari setengahnya, karena minat pembeli berkurang.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018