Negara (Antaranews Bali) - Nelayan di Kabupaten Jembrana membutuhkan penghasilan alternatif, karena saat paceklik ikan kondisi perekonomian mereka memprihatinkan.
"Kami akan berusaha membuat program untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir, yang akan dilaksanakan terpadu dengan instansi terkait lainnya," kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan Dan Perhubungan Jembrana Made Dwi Maharimbawa, di Negara, Rabu.
Ia mengatakan, sementara ini yang dinasnya lakukan adalah dengan memberikan bantuan sampan fiber lengkap beserta mesin dan alat tangkapnya kepada kelompok nelayan.
Menurutnya, saat hasil tangkap laut berkurang, penggunaan sampan fiber lebih efektif dibandingkan perahu selerek yang biasanya digunakan nelayan Kabupaten Jembrana.
"Biaya operasional sampan fiber jauh lebih kecil dibandingkan perahu selerek, selain itu sampan ini juga multifungsi. Bisa digunakan untuk menjaring maupun memancing, kalau selerek hanya bisa menjaring," katanya.
Untuk tahun 2018, ia mengatakan, sebanyak 50 unit sampan fiber akan diserahkan kepada kelompok nelayan yang diharapkan bisa membantu perekonomian saat paceklik ikan.
Meskipun belum memegang data pasti, ia mengatakan, hasil tangkapan ikan nelayan Kabupaten Jembrana pada tahun 2017 menurun drastis.
Beberapa nelayan yang ditemui membenarkan, penggunaan sampan fiber lebih efektif karena biaya operasional yang kecil, serta jarak tempuh di lautan yang lumayan jauh.
"Kalau saat sama-sama mendapatkan ikan, pendapatan dari sampan fiber jelas kalah dengan perahu selerek. Tapi saat paceklik, biasanya sampan fiber masih bisa mendapatkan ikan baik dengan jaring ataupun memancing, sementara perahu selerek jika mendapatkan ikan dengan jumlah yang sama tetap rugi karena operasionalnya besar," kata Karyono, salah seorang pemilik sampan fiber.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018