Denpasar (Antara Bali) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Bali siap siaga untuk melakukan pelayanan penyambungan daya listrik di pos komando (posko) pengungsian erupsi Gunung Agung.

"Sejak Gunung Agung berstatus Aws (Level IV), kami sudah menyiagakan petugas untuk melayani penyambungan daya listrik di posko-posko pengungsian," kata General Manager PT PLN Distribusi Bali Nyoman Suwarjoni Astawa di Denpasar, Senin.

Selain kesiapan penyambungan dan penambahan daya listrik di posko pengungsian jika diperlukan, pihaknya juga terus melakukan pemantauan daya yang diperlukan pada posko-posko pengungsi tersebut.

"Jadi, soal penambahan daya listrik pada posko pengungsi, kami sudah menyiapkan petugas, termasuk juga pengungsi mandiri yang selama ini tinggal di sejumlah lokasi, baik di balai serbaguna, maupun wantilan banjar-banjar, jika memerlukan penambahan daya listrik kami layani dengan gratis," ucapnya.

Didampingi humasnya Gusti Ketut Putra, ia menegaskan bahwa pihaknya belum berpikir mengenai kebijakan pembebasan biaya listrik pada warga masyarakat di zona kawasan rawan bencana (KRB) III sampai KRB I.

"Kalau melihat dari penggunaan daya listrik bagi warga masyarakat KRB Gunung Agung jelas ada penurunan, sebab rumahnya ditinggal mengungsi. Otomatis listrik yang menggunakan token atau prabayar tidak mengisi pulsa lagi. Nah, yang kami perlu pikirkan adalah bagaimana masyarakat yang masih menggunakan meteran konvensional terkait pembayaran abonemen," ujarnya.

Ia juga mengatakan jika nantinya terjadi meletus Gunung Agung, sehingga menyebabkan rumah warga masyarakat roboh atau tergerus lahar. Setelah itu mereka membangun atau di relokasi di satu tempat, maka pihak PLN akan membebaskan beaya sambungan.

"Jika nanti ada warga masyarakat di zona KRB sampai jaringan listriknya putus dan nantinya menyambung baru, maka akan kami bebaskan biaya tersebut, termasuk juga jika mereka membangunan rumah di suatu lokasi, maka kami berikan pelayanan sambungan gratis," katanya.

Suwarjoni Astawa mengatakan aset PLN di daerah KRB, khususnya di KRB III, sudah melakukan pengamanan trafo (gardu) sebanyak empat unit.

"Langkah itu dalam upaya menyelamatkan aset agar dikemudian hari bisa digunakan lagi. Pelepasan trafo (gardu) berada di Kecamatan Bebandem," ujarnya. (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017