Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 19 mahasiswa University of Western Australia (UWA) didampingi Prof Paul Trinidad mengikuti proses belajar mengajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar sebagai realisasi kerja sama dua lembaga pendidikan tinggi seni antarnegara.
Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai. S didampingi seluruh pembantu rektor dan Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Dra Ni Made Rinu, MS menyambut kedatangan mahasiswa asal negeri Kangguru di kampus setempat, Senin.
Acara penyambutan mahasiswa asal Australia itu dikemas dalam acara yang cukup meriah dengan menyuguhkan kesenian Bali yang ditampilkan oleh mahasiswa setempat.
Ke-19 mahasiswa asing itu didampingi dosen pembimbingnya Prof Paul Trinidad akan mengikuti proses belajar mengajar di ISI Denpasar selama tiga minggu, sebagai upaya meningkatkan wawasan.
Prof Rai mengatakan, program pertukaran mahassiwa dan dosen merupakan salah satu penjabaran kerja sama antara ISI Denpasar dan University of Western Australia yang ditandatangani di Negeri Kangguru, 28 Februari 2011.
Prof Rai antara lain bersama Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar Dra Ni Made Rinu, MSi telah menandatangani naskah yang menguntungkan kedua belah pihak dalam memajukan lembaga pendidikan tinggi seni lintas negara.
Kerja sama kali ini menitikberatkan pada FSRD ISI Denpasar dengan Fakultas Arsitektur, Landscape, dan Visual Arts UWA.
Perjanjian antara perguruan tinggi itu sebagai upaya meningkatkan jaringan, mengingat semakin banyaknya jaringan kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi seni di mancanegara akan mampu memantapkan keberadaan ISI Denpasar.
Jalinan kerja sama antara ISI Denpasar dengan UWA, sekaligus bukti, bahwa masyarakat internasional sangat mencintai kampus ISI Denpasar. Kerja sama itu tidak hanya di atas kertas, namun diimplementasikan dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi.
Prof Rai menjelaskan, puluhan mahasiswa dari negeri Kangguru selama mengikuti proses belajar mengajar tinggal dengan masyarakat umum di sekitar kampus, dengan harapan dapat mengetahui sekaligus mempelahari kehidupan seni budaya Bali.
Ke depan mahasiswa dan dosen ISI diharapkan juga mengikuti program serupa di University of Western Australia.
Untuk itu perlu melakukan persiapan sejak dini bagi mahasiswa dan dosen yang betul-betul berminat mengikuti program pertukaran dengan University of Western Australia, harapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai. S didampingi seluruh pembantu rektor dan Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Dra Ni Made Rinu, MS menyambut kedatangan mahasiswa asal negeri Kangguru di kampus setempat, Senin.
Acara penyambutan mahasiswa asal Australia itu dikemas dalam acara yang cukup meriah dengan menyuguhkan kesenian Bali yang ditampilkan oleh mahasiswa setempat.
Ke-19 mahasiswa asing itu didampingi dosen pembimbingnya Prof Paul Trinidad akan mengikuti proses belajar mengajar di ISI Denpasar selama tiga minggu, sebagai upaya meningkatkan wawasan.
Prof Rai mengatakan, program pertukaran mahassiwa dan dosen merupakan salah satu penjabaran kerja sama antara ISI Denpasar dan University of Western Australia yang ditandatangani di Negeri Kangguru, 28 Februari 2011.
Prof Rai antara lain bersama Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar Dra Ni Made Rinu, MSi telah menandatangani naskah yang menguntungkan kedua belah pihak dalam memajukan lembaga pendidikan tinggi seni lintas negara.
Kerja sama kali ini menitikberatkan pada FSRD ISI Denpasar dengan Fakultas Arsitektur, Landscape, dan Visual Arts UWA.
Perjanjian antara perguruan tinggi itu sebagai upaya meningkatkan jaringan, mengingat semakin banyaknya jaringan kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi seni di mancanegara akan mampu memantapkan keberadaan ISI Denpasar.
Jalinan kerja sama antara ISI Denpasar dengan UWA, sekaligus bukti, bahwa masyarakat internasional sangat mencintai kampus ISI Denpasar. Kerja sama itu tidak hanya di atas kertas, namun diimplementasikan dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi.
Prof Rai menjelaskan, puluhan mahasiswa dari negeri Kangguru selama mengikuti proses belajar mengajar tinggal dengan masyarakat umum di sekitar kampus, dengan harapan dapat mengetahui sekaligus mempelahari kehidupan seni budaya Bali.
Ke depan mahasiswa dan dosen ISI diharapkan juga mengikuti program serupa di University of Western Australia.
Untuk itu perlu melakukan persiapan sejak dini bagi mahasiswa dan dosen yang betul-betul berminat mengikuti program pertukaran dengan University of Western Australia, harapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011