Denpasar (Antara Bali) - Pelayanan kesehatan kepada masyarakat Bali yang terjangkau dalam Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) seluruhnya menyerap dana sebesar Rp37,54 miliar selama lima bulan periode Januari-Mei 2011.

"Dana yang terserap itu untuk pelayanan kesehatan pada sebelas rumah sakit di kabupaten/kota dan RSUP Sanglah sebesar Rp34,49 miliar dan pelayanan di tingkat Puskesmas di seluruh kabupaten/kota di daerah ini sebesar Rp3,05 miliar," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, Pemprov Bali menerapkan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma bagi seluruh masyarakat Bali dengan pelayanan secara berjenjang dengan dana yang dialokasikan tahun 2011 sebesar Rp179,25 miliar.

Program JKBM yang diterapkan sejak awal 2010 itu sebagai upaya meringankan beban sekaligus meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

Ketut Teneng menjelaskan, pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas selama lima bulan pertama 2011 melayani rawat jalan sebanyak 215.275 orang, rawat inap 287 orang, unit gawat darurat 5.273 orang dan rujukan ke rumah sakit 5.889 orang.

Sedangkan pelayanan kesehatan pada sebelas rumah sakit pemerintah yang ditunjuk sebagai pelaksana JKBM selama lima bulan pertama 2011 melayani 65.950 orang.

Mereka yang menderita berbagai jenis penyakit itu memperoleh pelayanan rawat jalan 42.608 orang, rawat inap 13.205 orang dan UGD 10.137 orang.

Ketut Teneng menambahkan, untuk menunjang kelancaran program JKBM Pemprov setempat mengalokasikan dana sebesar Rp179,25 miliar dalam tahun 2011, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp127 miliar.

Dana tersebut bersumber dari APBD Bali yang langsung dihibahkan kepada RSUD dan Puskesmas di delapan kabupaten dan satu kota di daerah itu.

Dana hibah tersebut untuk sebelas rumah sakit, baik yang dikelola Pemkab/Pemkot maupun Pemprov Bali sebesar Rp145,62 miliar dan Puskesmas Rp33,63 miliar.

Bantuan hibah kepada rumah sakit dan puskesmas itu besarnya bervariasi sesuai tingkat aktivitas dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, tutur Ketut Teneng.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011