Mangupura (Antara Bali) - Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, Bali, I Wayan Adi Arnawa, mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat memiliki program inovatif untuk memajukan pariwisata di daerahnya agar tetap menjadi daya tarik wisatawan.

"Kami sudah meminta Dinas Pariwisata agar membuat program inovatif yang tidak terlepas dari pelestarian alam dan pembangunan hotel yang berbasis lingkungan," ujarnya di Mangupura, Selasa.

Hal itu, katanya, sejalan dengan konsep "Tri Hita Karana" yakni menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, hubungan harmonis antara manusia dengan sesama manusia dan hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan.

Dengan menjalankan konsep ini akan tercipta keharmonisan, sehingga pembangunan dalam segala bidang dapat tercapai dengan baik yang muaranya pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

"Kami ingin mengubah paradigma ini agar sesuai RPJMD semesta berencana untuk pembangunan di Badung dalam segala sektor, bukan hanya pariwisata," katanya.

Pihaknya menegaskan, OPD harus memiliki program nyata untuk lima tahun ke depan sesuai "RPJMD semesta berencana" sesuai visi dan misi Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.

"Apabila tidak mampu menerjemahkan angan-angan bupati ini, maka siap-siap saja menerima punishment dari pimpinan," ujarnya, didampingi Kabag Humas Pemkab Badung, Putu Ngurah Thomas Yuniarta.

Sementara itu, saat menerima audiensi Kepala LKBN Antara Biro Bali Edy M Yakub beserta staf, Sekda Badung mengharapkan pers menulis informasi secara objektif, apa adanya, dan tidak dibesar-besarkan, agar tidak merugikan daerah dan masyarakat, apalagi jika fakta sebenarnya hanya kecil dan terbatas.

"Selama ini, kami bersinergi dengan kalangan pers, karena itu kami harapkan pers untuk objektif, jangan membesar-besarkan status Awas di Gunung Agung yang mengesankan sudah meletus, sehingga anak saya dan teman-temannya di Inggris pun bertanya, padahal belum apa-apa. Itu bisa merugikan pariwisata dan masyarakat," katanya.

Pariwisata Badung Utara-Selatan

Dalam kesempatan itu, Adi Arnawa juga ingin adanya akses jalan baru ke Badung Utara agar wisatawan lebih cepat tiba di desa wisata setempat.

"Dalam penyeimbangan pariwisata di Badung Utara dan Badung Selatan tidak hanya berupa wacana semata, tidak cukup membangun objek wisata, namun harus didukung infrastruktur," katanya.

Menurut dia, untuk menunjang pariwisata di Badung Utara agar wisatawan tertarik datang ke desa wisata hendaknya ada akses infrastruktur jalan baru atau jalan tol.

"Kalau bisa agar di Puncak Mangu ini juga ada jalan lingkarnya, karena di Badung Utara juga ada objek wisata air tejun nungnung dan panorama alam di Tukad Bangkung," katanya.

Hal ini hendaknya dikemas sehingga menjadi suatu destinasi alternatif selain di Badung Selatan.

"Bupati Badung juga memiliki keinginan agar di Badung Utara yang memiliki panorama alamnya juga dibuatkan destinasi wisata kereta gantung dan ini sangat bagus apabila didukung infrastruktur yang memadai," ujarnya.

Apabila dibangunnya jalan tol menuju Badung Utara nanti, lanjut Adi, diharapkan tidak ada bangunan di sepadan jalan agar kesan alami juga terlihat sehingga membuat wisatawan yang mengakses jalan itu lebih nyaman.

"Dalam mewujudkan ini, bagaimana komitmen dan keberanian OPD terkait untuk mewujudkan hal ini, karena anggaran Pemkab Badung itu ada," ujarnya.

Namun, apabila tidak mencukupi, maka bisa bantuan pihak ketiga atau bantuan CSR seperti yang dikerjakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017