Kuta (Antara Bali) - PT Intiland Development melalui anak usahanya PT Intiwhiz, merencanakan membangun 60 hotel kelas bisnis di seluruh Indonesia dan di beberapa kawasan Asia Tenggara dalam lima tahun ke depan.
"Kami menyasar seluruh kota besar di Tanah Air untuk pembangunan itu. Saat ini baru satu hotel yang sudah beroperasi," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Intiwihz Moedjianto Soesilo Tjahjono di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan Whiz Hotel Legian, Kuta, Bali, Rabu.
Dia mengatakan, pembangunan hotel itu dimulai dari kawasan utara Indonesia, seperti Aceh dan Sumatera, kemudian ke kawasan Pulau Jawa, Bali sampai Manado.
Namun, lanjut dia, pihaknya belum melakukan perluasan usaha di kawasan Indonesia Timur, karena perlu ada kajian yang baik.
"Saat ini ada delapan hotel yang dalam tahap konstruksi pembangunan dan ditargetkan bisa beroperasi pada akhir 2012," ujarnya.
Moedjianto menjelaskan, delapan hotel itu berada di daerah Bali, Surabaya, Semarang, Jakarta dan Lampung serta Balikpapan.
Sementara ada beberapa hotel yang sedang dalam tahap desain dan perizinan yang berada di beberapa kawasan, seperti Bandung dan Pekanbaru.
Selain menyasar kawasan Tanah Air, tambah dia, pihaknya berencana membangun di Singapura dengan konsep yang hampir sama dengan di Tanah Air.
"Kami memiliki market pasar wisatawan domestik dan asing dengan kisaran harga per kamar, Rp350-Rp500 ribu," katanya.
Menurut dia, keberadaan Whiz Hotel di Legian merupakan yang kedua di Pulau Dewata dan akan dioperasikan akhir Juni 2012.
Investasi dari hotel tersebut sebesar Rp70 miliar yang meliputi biaya konstruksi, interior dan lahan. Untuk lahan hotel itu sedikit lebih luas dari hotel di kota lainnya, yakni 2.000 meter persegi.
"Kami berharap pembangunan dan keberadaan Whiz Hotel Legian dapat memberikan nilai tambah bagi pembangunan dan pengembangan pariwisata di Pulau Dewata," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Kami menyasar seluruh kota besar di Tanah Air untuk pembangunan itu. Saat ini baru satu hotel yang sudah beroperasi," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Intiwihz Moedjianto Soesilo Tjahjono di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan Whiz Hotel Legian, Kuta, Bali, Rabu.
Dia mengatakan, pembangunan hotel itu dimulai dari kawasan utara Indonesia, seperti Aceh dan Sumatera, kemudian ke kawasan Pulau Jawa, Bali sampai Manado.
Namun, lanjut dia, pihaknya belum melakukan perluasan usaha di kawasan Indonesia Timur, karena perlu ada kajian yang baik.
"Saat ini ada delapan hotel yang dalam tahap konstruksi pembangunan dan ditargetkan bisa beroperasi pada akhir 2012," ujarnya.
Moedjianto menjelaskan, delapan hotel itu berada di daerah Bali, Surabaya, Semarang, Jakarta dan Lampung serta Balikpapan.
Sementara ada beberapa hotel yang sedang dalam tahap desain dan perizinan yang berada di beberapa kawasan, seperti Bandung dan Pekanbaru.
Selain menyasar kawasan Tanah Air, tambah dia, pihaknya berencana membangun di Singapura dengan konsep yang hampir sama dengan di Tanah Air.
"Kami memiliki market pasar wisatawan domestik dan asing dengan kisaran harga per kamar, Rp350-Rp500 ribu," katanya.
Menurut dia, keberadaan Whiz Hotel di Legian merupakan yang kedua di Pulau Dewata dan akan dioperasikan akhir Juni 2012.
Investasi dari hotel tersebut sebesar Rp70 miliar yang meliputi biaya konstruksi, interior dan lahan. Untuk lahan hotel itu sedikit lebih luas dari hotel di kota lainnya, yakni 2.000 meter persegi.
"Kami berharap pembangunan dan keberadaan Whiz Hotel Legian dapat memberikan nilai tambah bagi pembangunan dan pengembangan pariwisata di Pulau Dewata," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011