Denpasar (Antara Bali) Kegiatan "Bali Collection Festival 2017" di kawasan wisata internasional Nusa Dua akan menampilkan pementasan seni, musik dan peragaan busana.
Senior Manager Marketing and Leasing Bali Collection, Gita Sunarwulan di Kodang Resto & Bar Nusa Dua Bali, Sabtu, mengatakan kegiatan yang diselenggarakan Sabtu malam ini merupakan acara rutinitas tahunan dalam upaya menarik kunjungan wisatawan nusantara dan asing ke kawasan wisata Nusa Dua.
"Kegiatan kali ini lebih semarak dari tahun sebelumnya, bahkan dalam peragaan busana (fashion show) yang akan ditampilkan, dan diisi dari empat tenan yang ada di Bali Collection dengan busana terbaru," ujarnya.
Gita Sunarwulan lebih lanjut mengatakan kegiatan tersebut setiap tahun dilakukan evaluasi agar lebih baik, mulai dari pemilihan peragaan busana, musik maupun kesenian yang akan pentaskan.
"Bali Collection Festival adalah ajang bergengsi, sehingga wisatawan maupun masyarakat yang mengunjungi kawasan Nusa Dua akan mendapatkan suguhan menarik. Di ajang ini juga digelar parade dan peragaan busana, termasuk juga kompetisi desain busana," ujar Gita Sunarwulan didampingi perwakilan dari "Indonesian Fashion Chamber (IFC)" Denpasar Dwi Iskandar.
Menurut dia, dengan adanya kompetisi desain busana tersebut, maka kesempatan untuk menggunakan bahan tenunan lokal lebih terbuka. Sehingga kolaborasi hasil desain tersebut dapat memberi ruang ke depannya bagi usaha kecil menengah untuk memproduksi kain tenun.
"Dalam kompetisi kain tenun mengedepankan bahan tenun ikat endek. Kain tersebut menjadi salah satu tren bagi para desainer untuk mengkombinasikan dengan kain lainnya, sehingga menjadi mode tren baru," ujarnya.
Dwi Iskandar yang juga perancang busana itu mengakui, bahwa pada ajang Bali Collection 2017 dalam kompetisi desain menonjolkan rancangan busana berbahan kain endek.
"Ini juga sebagai upaya meningkatkan citra pariwisata, khususnya Bali dan kawasan Nusa Dua. Karena dengan peragaan busana, seni maupun musik yang dimeriahkan oleh Yuni Sara akan menambah semarak kegiatan tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan penampilan penyanyi Yuni Sara pada ajang Bali Collection 2017 akan membawakan tembang baru dan tembang kenangan tersebut.
"Dari enam lagu Yuni Sara yang akan dinyanyikan itu, di antaranya dua lagu baru dan sisanya adalah tembang lama, namun masih hingga kini menjadi populer di tengah masyarakat," ujarnya.
Dwi Iskandar mengatakan lagu-lagu yang dinyanyikan Yuni Sara akan juga mengiringi peragaan busana yang tampil di atas panggung.
"Jadi kegiatan festival ini sangat meriah, terlebih untuk kompetisi desainer diikuti dari Jawa Timur dan tuan rumah Bali," katanya.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Senior Manager Marketing and Leasing Bali Collection, Gita Sunarwulan di Kodang Resto & Bar Nusa Dua Bali, Sabtu, mengatakan kegiatan yang diselenggarakan Sabtu malam ini merupakan acara rutinitas tahunan dalam upaya menarik kunjungan wisatawan nusantara dan asing ke kawasan wisata Nusa Dua.
"Kegiatan kali ini lebih semarak dari tahun sebelumnya, bahkan dalam peragaan busana (fashion show) yang akan ditampilkan, dan diisi dari empat tenan yang ada di Bali Collection dengan busana terbaru," ujarnya.
Gita Sunarwulan lebih lanjut mengatakan kegiatan tersebut setiap tahun dilakukan evaluasi agar lebih baik, mulai dari pemilihan peragaan busana, musik maupun kesenian yang akan pentaskan.
"Bali Collection Festival adalah ajang bergengsi, sehingga wisatawan maupun masyarakat yang mengunjungi kawasan Nusa Dua akan mendapatkan suguhan menarik. Di ajang ini juga digelar parade dan peragaan busana, termasuk juga kompetisi desain busana," ujar Gita Sunarwulan didampingi perwakilan dari "Indonesian Fashion Chamber (IFC)" Denpasar Dwi Iskandar.
Menurut dia, dengan adanya kompetisi desain busana tersebut, maka kesempatan untuk menggunakan bahan tenunan lokal lebih terbuka. Sehingga kolaborasi hasil desain tersebut dapat memberi ruang ke depannya bagi usaha kecil menengah untuk memproduksi kain tenun.
"Dalam kompetisi kain tenun mengedepankan bahan tenun ikat endek. Kain tersebut menjadi salah satu tren bagi para desainer untuk mengkombinasikan dengan kain lainnya, sehingga menjadi mode tren baru," ujarnya.
Dwi Iskandar yang juga perancang busana itu mengakui, bahwa pada ajang Bali Collection 2017 dalam kompetisi desain menonjolkan rancangan busana berbahan kain endek.
"Ini juga sebagai upaya meningkatkan citra pariwisata, khususnya Bali dan kawasan Nusa Dua. Karena dengan peragaan busana, seni maupun musik yang dimeriahkan oleh Yuni Sara akan menambah semarak kegiatan tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan penampilan penyanyi Yuni Sara pada ajang Bali Collection 2017 akan membawakan tembang baru dan tembang kenangan tersebut.
"Dari enam lagu Yuni Sara yang akan dinyanyikan itu, di antaranya dua lagu baru dan sisanya adalah tembang lama, namun masih hingga kini menjadi populer di tengah masyarakat," ujarnya.
Dwi Iskandar mengatakan lagu-lagu yang dinyanyikan Yuni Sara akan juga mengiringi peragaan busana yang tampil di atas panggung.
"Jadi kegiatan festival ini sangat meriah, terlebih untuk kompetisi desainer diikuti dari Jawa Timur dan tuan rumah Bali," katanya.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017