Singaraja (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika beserta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah provinsi setempat menginap di kediaman Putu Murdita (53), warga Desa Pedawa, Kabupaten Buleleng, yang menerima bantuan program bedah rumah.
"Ini merupakan program rutin saya sejak menjabat sebagai Gubernur Bali. Pada dasarnya saya ingin melihat realisasi dari program Bali Mandara, salah satunya bantuan bedah rumah untuk warga kurang mampu," kata Pastika ketika menginap di Desa Pedawa, Singaraja, Buleleng, Minggu.
Menurut dia, salah satu alasan rutin menginap di rumah warga penerima bedah rumah karena mempercayai bahwa Tuhan itu bersemayam di rumah orang miskin.
"Tujuannya menginap adalah semakin mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa. Bagi saya Hotel Mulia itu ya ini, bedah rumah, bukan Hotel Mulia yang di Badung sana, karena Tuhan tinggalnya ya di rumah orang miskin ini. Bukan tinggal di rumah gedongan yang besar dan penuh fasilitas," ucapnya.
Pastika menambahkan, saat ini Pemprov Bali berupaya untuk menuntaskan secara keseluruhan rumah tidak layak huni yang ada di Bali. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk tanggap dan peduli jika masih ada masyarakat yang memiliki rumah tidak layak huni.
"Saat ini kita sedang berupaya untuk benar-benar menuntaskan rumah tidak layak huni dengan bantuan bedah rumah ini. Jadi mari sama-sama kita bekerja sehingga tidak ada lagi rumah layak huni yang tercecer dan tidak memperoleh bantuan," ucapnya.
Sementara itu Putu Murdita mengaku sangat bersyukur keluarganya memperoleh bantuan bedah rumah dari Pemprov Bali. Ia mengaku sangat bahagia dan terharu apalagi sampai orang nomor satu di Bali tersebut mau menginap di rumahnya.
"Tidak menyangka Pak Gubernur mau menginap di sini, saya sangat senang, apalagi kunjungan Pak Gubernur ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat di sini. Mungkin tidak banyak masyarakat yang memiliki kesempatan seperti saya, semoga Pak Gubernur bisa terus melakukan hal seperti ini di daerah lainnya," katanya.
Ke depan ia sangat mengharapkan agar masyarakat yang memiliki nasib yang sama dengannya juga memperoleh bantuan tersebut sehingga beban hidup mereka bisa dikurangi seperti yang mereka rasakan.
Di sela-sela menginap, Gubernur Bali juga melaksanakan persembahyangan bersama masyarakat di Pura Desa pedawa, yang kemudian dilanjutkan menyaksikan hiburan bondres dari Sanggar Nong-Nong Kling, Banyuning.
Hiburan juga diisi dengan pementasan Joged Pedawa yang salah satu penarinya adalah Luh Eka Wijayanti, anak berusia 18 tahun yang tidak mampu melanjutkan sekolah ke SMA karena alasan biaya.
Mendengar hal tersebut, Gubernur Pastika langsung menawarkan anak tersebut untuk bersekolah di SMA/SMK Negeri Bali Mandara.
Pihaknya akan mengecek dulu apakah saat ini masih bisa untuk masuk mengingat tahun ajaran baru sudah dimulai, dan jika tidak ia menginginkan agar anak tersebut bisa masuk tahun depan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Ini merupakan program rutin saya sejak menjabat sebagai Gubernur Bali. Pada dasarnya saya ingin melihat realisasi dari program Bali Mandara, salah satunya bantuan bedah rumah untuk warga kurang mampu," kata Pastika ketika menginap di Desa Pedawa, Singaraja, Buleleng, Minggu.
Menurut dia, salah satu alasan rutin menginap di rumah warga penerima bedah rumah karena mempercayai bahwa Tuhan itu bersemayam di rumah orang miskin.
"Tujuannya menginap adalah semakin mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa. Bagi saya Hotel Mulia itu ya ini, bedah rumah, bukan Hotel Mulia yang di Badung sana, karena Tuhan tinggalnya ya di rumah orang miskin ini. Bukan tinggal di rumah gedongan yang besar dan penuh fasilitas," ucapnya.
Pastika menambahkan, saat ini Pemprov Bali berupaya untuk menuntaskan secara keseluruhan rumah tidak layak huni yang ada di Bali. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk tanggap dan peduli jika masih ada masyarakat yang memiliki rumah tidak layak huni.
"Saat ini kita sedang berupaya untuk benar-benar menuntaskan rumah tidak layak huni dengan bantuan bedah rumah ini. Jadi mari sama-sama kita bekerja sehingga tidak ada lagi rumah layak huni yang tercecer dan tidak memperoleh bantuan," ucapnya.
Sementara itu Putu Murdita mengaku sangat bersyukur keluarganya memperoleh bantuan bedah rumah dari Pemprov Bali. Ia mengaku sangat bahagia dan terharu apalagi sampai orang nomor satu di Bali tersebut mau menginap di rumahnya.
"Tidak menyangka Pak Gubernur mau menginap di sini, saya sangat senang, apalagi kunjungan Pak Gubernur ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat di sini. Mungkin tidak banyak masyarakat yang memiliki kesempatan seperti saya, semoga Pak Gubernur bisa terus melakukan hal seperti ini di daerah lainnya," katanya.
Ke depan ia sangat mengharapkan agar masyarakat yang memiliki nasib yang sama dengannya juga memperoleh bantuan tersebut sehingga beban hidup mereka bisa dikurangi seperti yang mereka rasakan.
Di sela-sela menginap, Gubernur Bali juga melaksanakan persembahyangan bersama masyarakat di Pura Desa pedawa, yang kemudian dilanjutkan menyaksikan hiburan bondres dari Sanggar Nong-Nong Kling, Banyuning.
Hiburan juga diisi dengan pementasan Joged Pedawa yang salah satu penarinya adalah Luh Eka Wijayanti, anak berusia 18 tahun yang tidak mampu melanjutkan sekolah ke SMA karena alasan biaya.
Mendengar hal tersebut, Gubernur Pastika langsung menawarkan anak tersebut untuk bersekolah di SMA/SMK Negeri Bali Mandara.
Pihaknya akan mengecek dulu apakah saat ini masih bisa untuk masuk mengingat tahun ajaran baru sudah dimulai, dan jika tidak ia menginginkan agar anak tersebut bisa masuk tahun depan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017