Semarapura (Antara Bali) - Bupati Klungkung, Bali I Nyoman Suwirta mempunyai komitmen yang tinggi dalam mengatasi masalah sampah, sebagai upaya mewujudkan kebersihan lingkungan, sekaligus menjadikan energi listrik terbarukan.

"Dari tumpukan sampah yang bisa menimbulkan pencemaran lingkungan itu diharapkan bisa menghasilkan energi listrik," kata Bupati I Nyoman Suwirta dalam siaran Pers yang diterima Antara di Semarapura, Rabu.

Oleh sebab itu Bupati I Nyoman Suwirta di-sela-sela dinasnya ke Jakarta itu menyempatkan diri meninjau dan belajar mengolah sampah menjadi tenaga listrik di Sekolah Tinggi Teknik Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (STT-PLN) Jakarta.

Kedatangannya ke perguruan tinggi kelistrikan itu diterima Ketua STT PLN, Yadi Supriadi Legino bersama pengurus sekolah lainnya.

STT PLN Jakarta merupakan perguruan tinggi yang didirikan sebagai upaya memenuhi tuntutan akan tenaga-tenaga ahli yang terdidik, terampil dan profesional di bidang ketenagalistrikan.

Di sekolah itu berbagai inovasi dilakukan, yakni selain memanfaatkan tenaga surya dan angin sebagai penghasil listrik, satu terobosan ramah lingkungan yang dilakukan adalah memanfaatkan sampah untuk penghasil listrik sebagai energi terbarukan.

Dengan jiwa entrepreneurnya, Bupati Suwirta menanyakan secara rinci terkait teknik dan sistem pengolahan sampah menjadi listrik yang dilakukan oleh STT-PLN, Jakarta.

Oleh pengurus sekolah, Bupati Suwirta mendapat penjelasan satu persatu proses pengolahan sampah hingga menghasilkan tenaga listrik. Selain dimanfaatkan menjadi penghasil daya listrik, sampah yang telah diolah menjadi briket itu juga digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menilai program tersebut sangat baik. Ini terlihat dari teknik yang dilakukan, dimana semua jenis sampah dapat diolah dan mempunyai manfaat.

Selain itu, sampah yang sudah diolah menjadi briket juga mempunyai nilai ekonomis. "Selain menghasilkan listrik sampah yang sudah diolah juga mempunyai nilai ekonomis," ujarnya.

Sistem pengolahan sampah seperti itu diharapkan bisa diterapkan di Klungkung, khususnya di tiap TPST masing-masing Desa. Tujuannya untuk mengurangi volume sampah ke TPA dan meminimalisir lalu lalang truk pengangkut sampah.

Menurut Bupati I Nyoman Suwirta, dengan menggandeng corporate social responsibility (CSR) dari PLN, sistem pengolahan sampah menjadi penghasil daya listrik itu terlebih dulu akan dicoba dalam skala kecil. "Kami akan coba terlebih dulu dalam skala kecil," ujar Bupati Suwirta.

Ia mengharapkan sistem pengolahan sampah menjadi listrik sebagai energi terbarukan itu akan menggugah dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.

Tidak cukup hanya mendapat penjelasan dibalik meja, Bupati Suwirta juga melihat lebih dekat proses pengolahan sampah ini. Bersama mahasiswa STT-PLN, Bupati belajar mengolah sampah menjadi tenaga listrik sebagai energi terbarukan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Sentana

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017