Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mengharapkan adanya peningkatan kunjungan wisatawan Amerika sebagai imbas kedatangan Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama, beberapa waktu lalu ke Pulau Dewata.

"Kalau seorang tokoh dunia, dia bepergian maupun berlibur ke daerah kita, ini merupakan promosi Bali secara gratis ke dunia internasional," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniartha Putra, di Denpasar, Rabu.

Oleh karena itu, pihaknya meyakini setelah kunjungan Barack Obama untuk berlibur ke Bali itu, akan semakin menarik wisatawan dari Negeri Adidaya itu untuk turut serta berwisata ke Pulau Dewata. Apalagi kunjungan tersebut sudah diviralkan melalui publikasi media maupun sosial media.

"Keingintahuan mereka (wisawatan Amerika-red) tentang apa saja yang ada di Bali tentunya akan menjadi lebih besar, sehingga akan mendongkrak kunjungannya," ucapnya.

Yuniartha menambahkan, saat ini kunjungan wisatawan Amerika ke Pulau Dewata sudah menunjukkan tren peningkatan. Dari Januari hingga April 2017, tercatat jumlah kunjungan wisatawan Amerika ke Bali sebanyak 64.042 atau menduduki peringkat keenam tingkat kunjungan terbesar wisatawan mancanegara ke Bali.

Jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, jumlah tersebut meningkat sebesar 19,79 persen.

"Turis Amerika jika berwisata ke Bali lebih banyak menyukai keindahan alam dan ini sesuai dengan bidang pariwisata yang kita kembangkan seperti ekowisata, agrowisata, desa wisata hingga wisata bahari," ujarnya.

Di samping itu, lanjut dia, sangat banyak atraksi adat dan budaya Bali yang bisa dikembangkan untuk menambah daya tarik wisatawan mancanegara.

"Jadi, sesungguhnya kita `nggak usah bikin panggung lagi di desa wisata, karena kehidupan orang Bali saja sudah bisa menjadi atraksi, mulai dari aktivitas di pagi hari dengan ritual mesaiban (menghaturkan sesajen sehabis masak) hingga aktivitas sebelum tidur," kata Yuniartha.

Meskipun demikian, dia tidak memungkiri ada kendala juga untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Amerika ke Bali karena belum adanya penerbangan langsung.

"Sekarang wisatawan masih harus transit dulu ke Jakarta sebelum ke Bali. Memang jika ada penerbangan langsung, kita dihadapkan pada keterbatasan daya tampung bandara," ucapnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017