Denpasar (Antara Bali) - Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) bekerja sama dengan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) siap menyambut Hari Lahir Pancasila dengan menggelar "simakrama" (temu wicara) kebangsaan di Gedung DPR/MPR-RI di Jakarta (1/6).
Ketua DPN Peradah, D Suresh Kumar, di Denpasar, Rabu, mengatakan kegiatan dirancang tak semata memperingati hari lahirnya Pancasila namun juga menjadi momentum semua komponen bangsa untuk menegaskan kembali komitmen akan Pancasila sebagai ideologi Indonesia.
"Pancasila dan NKRI sudah final. Kegiatan ini sebagai bagian dari Pekan Pancasila, sekaligus merespons adanya upaya kelompok tertentu yang mencoba mengganggu Pancasila dan NKRI,"kata dia.
Kegiatan ini, kata dia, merupakan kontribusi pemuda Hindu untuk konsisten menggelorakan nilai-nilai kebhinnekaan dan mengawal empat konsensus dasar negara Indonesia yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Pancasila sebagai ideologi yang mengakomodasi semua kepentingan, golongan, suku dan agama dan Pancasila sudah menjadi harga mati, baik sebagai ideologi, dasar negara, hingga pondasi bangsa dan Negara Indonesia.
"Tidak ada ruang sedikitpun untuk membahas kembali layak-tidaknya Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia di era modern seperti saat ini. Karena Pancasila napas dan Jiwa Bangsa Indonesia, jadi mencoba membahas ulang Pancasila sebagai Ideologi Bangsa sama halnya dengan kita menggali kuburan sendiri," tegas Putra Asal Medan, Sumut ini.
Acara Simakrama Kebangsaan yang digelar pukul 13.00 ini akan dihadiri 1.500 Umat Hindu se-Jabodetabek, PHDI DKI, perwakilan PERADAH dari beberapa wilayah, KMHDI, tokoh Hindu, dan banjar-banjar di wilayah DKI dan sekitarnya.
"Bentuk acara Simakrama Kebangsaan ini antara lain Pidato Kebangsaan, Tarian Nusantara, Puisi Kebangsaan, Lagu Kebangsaan, Doa Kebangsaan, dan ditutup dengan Deklarasi Komitmen Umat Hindu terhadap Pancasila dan NKRI," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Ketua DPN Peradah, D Suresh Kumar, di Denpasar, Rabu, mengatakan kegiatan dirancang tak semata memperingati hari lahirnya Pancasila namun juga menjadi momentum semua komponen bangsa untuk menegaskan kembali komitmen akan Pancasila sebagai ideologi Indonesia.
"Pancasila dan NKRI sudah final. Kegiatan ini sebagai bagian dari Pekan Pancasila, sekaligus merespons adanya upaya kelompok tertentu yang mencoba mengganggu Pancasila dan NKRI,"kata dia.
Kegiatan ini, kata dia, merupakan kontribusi pemuda Hindu untuk konsisten menggelorakan nilai-nilai kebhinnekaan dan mengawal empat konsensus dasar negara Indonesia yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Pancasila sebagai ideologi yang mengakomodasi semua kepentingan, golongan, suku dan agama dan Pancasila sudah menjadi harga mati, baik sebagai ideologi, dasar negara, hingga pondasi bangsa dan Negara Indonesia.
"Tidak ada ruang sedikitpun untuk membahas kembali layak-tidaknya Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia di era modern seperti saat ini. Karena Pancasila napas dan Jiwa Bangsa Indonesia, jadi mencoba membahas ulang Pancasila sebagai Ideologi Bangsa sama halnya dengan kita menggali kuburan sendiri," tegas Putra Asal Medan, Sumut ini.
Acara Simakrama Kebangsaan yang digelar pukul 13.00 ini akan dihadiri 1.500 Umat Hindu se-Jabodetabek, PHDI DKI, perwakilan PERADAH dari beberapa wilayah, KMHDI, tokoh Hindu, dan banjar-banjar di wilayah DKI dan sekitarnya.
"Bentuk acara Simakrama Kebangsaan ini antara lain Pidato Kebangsaan, Tarian Nusantara, Puisi Kebangsaan, Lagu Kebangsaan, Doa Kebangsaan, dan ditutup dengan Deklarasi Komitmen Umat Hindu terhadap Pancasila dan NKRI," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017