Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat, serta Bank Indonesia, akan menginisiasi pendirian
perusahaan konsorsium "electronic toll collection/ETC" untuk mengatur
sistem pembayaran non-tunai di jalan tol yang ditargetkan dapat
beroperasi menyeluruh pada Oktober 2017.
"Konsorisum Electronic Toll Connection ditargetkan bisa beroperasi Oktober 2017," kata Agus di penandatanganan kerja sama elektronifikasi di jalan tol antara BI dan Kementerian PUPR di Jakarta, Rabu.
Agus mengatakan pemegang saham dari perusahaan konsorsium tersebut akan terdiri dari berbagai pemangku kepentingan, antara lain, perusahaan perbankan, Badan Usaha Jalan Tol dan juga perusahaan "switching" (pengalih).
Konsorsium itu nantinya akan menjadi lembaga yang mengelola sarana dan prasarana elektronifikasi pembayaran di jalan tol, seperti sistem dan pengadaan "reader" (pembaca kartu), sinkronisasi data, termasuk pembagian keuntungan secara proporsional.
"Konsorsium ETC nantinya akan berperan besar dalam tahap integrasi ruas jalan tol, serta dalam penyempurnaan model bisnis serta aspek teknis elektronifikasi," ujar Agus.
Pendirian konsorisum tersebut sejalan dengan target pemerintah dan BI untuk membuat seluruh kegiatan pembayaran di jalan tol menggunakan mekanisme non-tunai atau elektronik.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Konsorisum Electronic Toll Connection ditargetkan bisa beroperasi Oktober 2017," kata Agus di penandatanganan kerja sama elektronifikasi di jalan tol antara BI dan Kementerian PUPR di Jakarta, Rabu.
Agus mengatakan pemegang saham dari perusahaan konsorsium tersebut akan terdiri dari berbagai pemangku kepentingan, antara lain, perusahaan perbankan, Badan Usaha Jalan Tol dan juga perusahaan "switching" (pengalih).
Konsorsium itu nantinya akan menjadi lembaga yang mengelola sarana dan prasarana elektronifikasi pembayaran di jalan tol, seperti sistem dan pengadaan "reader" (pembaca kartu), sinkronisasi data, termasuk pembagian keuntungan secara proporsional.
"Konsorsium ETC nantinya akan berperan besar dalam tahap integrasi ruas jalan tol, serta dalam penyempurnaan model bisnis serta aspek teknis elektronifikasi," ujar Agus.
Pendirian konsorisum tersebut sejalan dengan target pemerintah dan BI untuk membuat seluruh kegiatan pembayaran di jalan tol menggunakan mekanisme non-tunai atau elektronik.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017