Kuta (Antara Bali) - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, I Made Badram, menilai sektor pariwisata berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat.
"Badung yang memiliki banyak objek wisata pantai dan lainnya sangat berpotensi menjadi daya tarik wisatawan dan pariwisata hingga menjadi sektor unggulan," ujarnya di Kuta, Sabtu.
Dengan banyaknya destinasi wisata di Badung, pihaknya meyakini wisatawan mancanegara akan betah menginap lebih lama di daerah ini, sehingga kembali mendatangkan PAD untuk di Badung.
Made Badra menafsirkan, untuk PAD di Badung dari sektor pariwisata hampir 83 persen atau mencapai Rp5,4 triliun yang nilainya ini tergolong sangat besar.
Oleh karena itu, pariwisata di Badung menjadi unggulan untuk mendulang pundi-pundi PAD, sehingga Pemkab Badung bersama "stakeholder" (pemangku kepentingan), seperti Asita, Perhimpunan Pramuwisata Indonesia Badung, PHRI Badung dan Badan Promosi Wisata Daerah) bahu-membahu untuk mempromosikan destinasi wisata ini.
"Pemkab Badung bersama stakeholder ini bersama-sama mempromosikan objek wisata baru," katanya.
Saat ini, Dinas Pariwisata sedang merancang konsep desa wisata yang juga gencar dilakukan Kemenpar untuk mewujudkan 20.000 unit "homestay" di seluruh Tanah Air.
"Ini sangat cocok untuk wilayah Badung Utara, karena di Badung Selatan sudah ada hotel untuk kegiatan Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions (MICE)," katanya.
Sedangkan, untuk di desa wisata lebih mengedepankan panorama alam, aktivitas budaya, adat dan atraksi maupun olahraga air (water sport) seperti arung jeram.
"Beragam aktifitas yang dapat diikuti wisatawan di Desa Wisata selama dua hari dan empat hari dilakukan di Badung Selatan," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Badung yang memiliki banyak objek wisata pantai dan lainnya sangat berpotensi menjadi daya tarik wisatawan dan pariwisata hingga menjadi sektor unggulan," ujarnya di Kuta, Sabtu.
Dengan banyaknya destinasi wisata di Badung, pihaknya meyakini wisatawan mancanegara akan betah menginap lebih lama di daerah ini, sehingga kembali mendatangkan PAD untuk di Badung.
Made Badra menafsirkan, untuk PAD di Badung dari sektor pariwisata hampir 83 persen atau mencapai Rp5,4 triliun yang nilainya ini tergolong sangat besar.
Oleh karena itu, pariwisata di Badung menjadi unggulan untuk mendulang pundi-pundi PAD, sehingga Pemkab Badung bersama "stakeholder" (pemangku kepentingan), seperti Asita, Perhimpunan Pramuwisata Indonesia Badung, PHRI Badung dan Badan Promosi Wisata Daerah) bahu-membahu untuk mempromosikan destinasi wisata ini.
"Pemkab Badung bersama stakeholder ini bersama-sama mempromosikan objek wisata baru," katanya.
Saat ini, Dinas Pariwisata sedang merancang konsep desa wisata yang juga gencar dilakukan Kemenpar untuk mewujudkan 20.000 unit "homestay" di seluruh Tanah Air.
"Ini sangat cocok untuk wilayah Badung Utara, karena di Badung Selatan sudah ada hotel untuk kegiatan Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions (MICE)," katanya.
Sedangkan, untuk di desa wisata lebih mengedepankan panorama alam, aktivitas budaya, adat dan atraksi maupun olahraga air (water sport) seperti arung jeram.
"Beragam aktifitas yang dapat diikuti wisatawan di Desa Wisata selama dua hari dan empat hari dilakukan di Badung Selatan," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017