Denpasar (Antara Bali) - Tingkat optimisme konsumen di Bali pada triwulan I-2017 menunjukkan kenaikan cukup baik, tercermin dari indeks tendensi konsumen (ITK) mencapai 103,91, bertambah dibanding triwulan sebelumnya hanya 100,57.

"Peningkatan yang cukup signifikan itu tercermin dari kondisi ekonomi secara umum dan level optimisme konsumen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, meskipun indeks tendensi konsumen meningkat, namun tidak semua komponen penyusunnya menunjukkan perubahan yang sejalan, karena indeks pendapatan saat ini tercatat mengalami penurunan dengan indeks sebesar 92,65.

Jika mempertimbangkan capaian indeks pada triwulan yang sama tahun-tahun sebelumnya, kondisi indeks pendapatan pada triwulan ini adalah yang terendah sejak penghitungan yang dimulai 2011.

Adi Nugroho menjelaskan, hal yang sebaliknya terjadi pada indeks pengaruh inflasi terhadap konsumsi, indeks triwulan I-2017 justru tercatat paling tinggi dibanding dengan periode sebelumnya.

Indeks pengaruh inflasi sebesar 119.57 atau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang hanya 90,75. Selain pengaruh inflasi, indeks volume konsumsi juga mengalami kenaikan.

Sementara indeks volume konsumsi tercatat sebesar 110,88 atau mengalami kenaikan level dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 106,15.

Adi Nugroho menambahkan dari catatan ketiga indeks tersebut diperoleh gambaran bahwa pada dasarnya ekonomi konsumen tetap menunjukkan optimisme, meskipun mendapat sedikit tekanan, baik dari sisi pendapatan maupun sisi konsumsi.

Menurunnya pendapatan diikuti oleh meningkatnya pengeluaran konsumsi, hal itu menunjukkan adanya hubungan yang searah dengan semakin menurunnya dampak inflasi, ujar Adi Nugroho. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017