Denpasar (Antara Bali) - PT Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap) siap mengembangkan strategi bisnis setelah bank yang baru berusia dua tahun itu menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II dengan modal mencapai Rp1,1 triliun.
"Oleh karena itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang kami akan mulai memindahkan kantor pusat ke Jakarta, mengembangkan informasi dan teknologi, penerbitan instrumen-instrumen keuangan lainnya seperti obligasi maupun NCD (`negotiable certificate of deposits`)," kata Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso di Denpasar, Rabu.
NCD merupakan sertifikat deposito yang diterbitkan perbankan dengan tenor jangka pendek sebagai salah satu sumber alternatif likuiditas perbankan disamping menghimpun dana pihak ketiga (DPK).
Dalam upaya menghadapi persaingan antarbank BUKU II, pihaknya akan terus memperluas jaringan, memperkuat sumber daya manusia, serta peningkatan dan pengembangan IT.
"Bank akan melakukan ekspansi yang kencang, karena ini turut mendongkrak kinerja bank tersebut baik dari sisi aset, kredit dan dana pihak ketiga," imbuhnya.
Sebelumnya modal bank yang sebelumnya bernama Bank Sinar Harapan Bali itu mencapai Rp750 miliar. Setelah adanya penambahan modal Rp 400 miliar dengan menerbitkan "rights issue" sehingga menjadikan total modal intinya lebih Rp1,1 triliun pada akhir 2016.
Bank Mantap juga akan menambah 60 jaringan kantor baru di sejumlah kota di Indonesia serta mempercepat penambahan modal Rp350 miliar dalam waktu dekat ini.
Josephus mengakui, percepatan penambahan modal itu perlu dilakukan dari rencana sebelumnya direalisasikan pada triwulan ketiga 2017 ini seiring geliat bisnis di bank tersebut yang tumbuh pesat.
Saat ini total jaringan Bank Mantap sudah mencapai 126 kantor dan tersebar di 22 provinsi.
Dengan masuknya Bank Mantap sebagai bank BUKU II, maka diharapkan pihaknya memiliki kemudahan dalam menghimpun dana karena beberapa kebijakan perusahaan hanya mengizinkan penempatan pada bank BUKU II hingga IV. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Oleh karena itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang kami akan mulai memindahkan kantor pusat ke Jakarta, mengembangkan informasi dan teknologi, penerbitan instrumen-instrumen keuangan lainnya seperti obligasi maupun NCD (`negotiable certificate of deposits`)," kata Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso di Denpasar, Rabu.
NCD merupakan sertifikat deposito yang diterbitkan perbankan dengan tenor jangka pendek sebagai salah satu sumber alternatif likuiditas perbankan disamping menghimpun dana pihak ketiga (DPK).
Dalam upaya menghadapi persaingan antarbank BUKU II, pihaknya akan terus memperluas jaringan, memperkuat sumber daya manusia, serta peningkatan dan pengembangan IT.
"Bank akan melakukan ekspansi yang kencang, karena ini turut mendongkrak kinerja bank tersebut baik dari sisi aset, kredit dan dana pihak ketiga," imbuhnya.
Sebelumnya modal bank yang sebelumnya bernama Bank Sinar Harapan Bali itu mencapai Rp750 miliar. Setelah adanya penambahan modal Rp 400 miliar dengan menerbitkan "rights issue" sehingga menjadikan total modal intinya lebih Rp1,1 triliun pada akhir 2016.
Bank Mantap juga akan menambah 60 jaringan kantor baru di sejumlah kota di Indonesia serta mempercepat penambahan modal Rp350 miliar dalam waktu dekat ini.
Josephus mengakui, percepatan penambahan modal itu perlu dilakukan dari rencana sebelumnya direalisasikan pada triwulan ketiga 2017 ini seiring geliat bisnis di bank tersebut yang tumbuh pesat.
Saat ini total jaringan Bank Mantap sudah mencapai 126 kantor dan tersebar di 22 provinsi.
Dengan masuknya Bank Mantap sebagai bank BUKU II, maka diharapkan pihaknya memiliki kemudahan dalam menghimpun dana karena beberapa kebijakan perusahaan hanya mengizinkan penempatan pada bank BUKU II hingga IV. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017