Aktris sekaligus sineas muda Prilly Latuconsina memberikan kuliah tentang strategi perencanaan bisnis kreatif pada Program Studi Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Udayana (Unud), Denpasar, Bali, Kamis.
Sebagai salah satu dosen praktisi melalui Program Praktisi Mengajar Tahun 2023, aktris yang juga pebisnis tersebut memberikan paparan tentang peran strategi pemasaran bisnis kreatif, termasuk salah satunya bagaimana membuat proposal bisnis kepada 40-an orang mahasiswa Unud.
Sebagai praktisi, Prilly lebih banyak membagikan pengalaman praktikal yang dimiliki di dunia industri kreatif yang selama ini digelutinya di samping sebagai seorang aktris.
Untuk memperjelas konsep dalam materinya, Prilly mengangkat studi kasus dari usaha miliknya La Joie Bakery and Cafe yang berlokasi di Jakarta Selatan.
Kolaborasi yang dilakukan Prilly dengan dosen Universitas Udayana merupakan keterlibatannya yang kedua dalam Program Praktisi Mengajar, setelah pada tahun sebelumnya mengikuti kelas kolaborasi di Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada, khususnya pada mata kuliah kajian selebritas.
"Sebagai aktris maupun sebagai entrepreneur tentu akan sangat bermanfaat kepada mahasiswa kami yang sejak pagi hingga siang diberikan materi. Tentu ini semua dalam rangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka," kata Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D. IPU selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana saat menggelar konferensi pers di Kampus Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
Suardana mengatakan Universitas Udayana sendiri sangat menyambut baik program unggulan yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengakselerasi penguasaan pengetahuan para mahasiswa terkait berbagai bidang ilmu dan keterampilan dunia kerja.
Dia berharap materi yang diajarkan oleh Prilly sebagai praktisi dapat menambah wawasan dan pengetahuan praktis terkait dunia bisnis kreatif bagi mahasiswa yang mengikuti kelasnya.
Selain itu, dengan adanya pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam antara civitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja diharapkan dapat menghadirkan pembelajaran yang bermakna bagi mahasiswa, meningkatkan relevansi mata kuliah yang diajarkan dengan kebutuhan dunia kerja, dan mempersiapkan para mahasiswa untuk masuk ke dunia kerja.
Sementara itu, Manajer Matchmaking Program Praktisi Mengajar Kemendikbudristek Nila Tristiarini mengatakan Prilly adalah salah satu dari ribuan praktisi yang dilibatkan dalam program praktisi mengajar tahun 2023 angkatan kedua.
"Praktisi mengajar angkatan kedua tahun 2023 ini diikuti oleh 245 perguruan tinggi di Indonesia, dengan total kolaborasi ada 7.935 kelas, yang melibatkan 4.738 praktisi. Hal ini cukup membahagiakan bagi kami karena program ini salah satunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan. Ada 265.000 mahasiswa yang terlibat pada tahun 2023,” kata Nila Tristiarini.
Dia mengatakan program dosen praktisi mengajar memberikan kesempatan kepada dosen perguruan tinggi seluruh Indonesia untuk melibatkan praktisi ahli dari berbagai bidang dalam proses perkuliahan di dalam kelas, untuk memperkaya pembelajaran dengan menghadirkan contoh kasus atau perkembangan terkini dari dunia usaha dan dunia industri.
Sementara itu, Prilly sendiri merasa bersyukur karena program praktisi mengajar yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek merupakan salah satu program favoritnya yang ingin selalu diikutinya.
"Saya senang sekali bisa mengikuti program ini. Saya merasa tidak hanya mengajar memberikan pengalaman saya, tetapi saya juga ikut belajar karena dalam proses mengajar ini banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dan perspektif mahasiswa yang membuka mata saya lebih luas lagi," kata alumnus London School of Public Relation itu.
Dia pun berharap ilmu praktis yang dimiliki dan dibagikan kepada mahasiswa Universitas Udayana dapat memotivasi dan mengembangkan minatnya masing-masing khususnya melihat peluang bisnis yang ada serta berani menghadapi tantangan dunia kerja.
"Program praktisi mengajar ini membuka pandangan mahasiswa untuk lebih siap di lapangan kerja dan kenyataan yang ada. Juga memberikan insight dari para praktisi agar mereka lebih siap lagi bekerja di bidang lain yang berbeda dengan yang terpikirkan sebelumnya," kata Prilly.