Singaraja (Antara Bali) - Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana mengharapkan sebanyak 44 bidan yang baru diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) fokus melakukan pelayanan kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing.
"Bagi bidan yang sebelumnya berstatus pegawai tidak tetap (PTT) dan kini sudah berstatus CPNS saya harapkan peka terhadap kondisi di desa utamanya terkait dengan kesehatan," kata Bupati Agus Suradnyana di Singaraja, Bali, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya sangat berharap melalui pengangkatan sejumlah 44 CPNS ini dapat menjadi ujung tombak dalam mengurangi kematian ibu-ibu saat persalinan.
Selain itu, kata dia, pihaknya meminta kepada para bidan untuk mengembangkan kompetensinya bukan hanya sebagai bidan yang menangani ibu hamil, namun juga mampu menangani dengan baik kepada masyarakat yang datang ke Puskesmas dengan keluhan demam atau lainnya.
Agus menambahkan, kepada seluruh PTT yang telah diangkat untuk benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga mampu menurunkan jumlah kematian ibu hamil di Buleleng.
"Pentingnya memahami dengan baik proses teknis Hemorraghia Post Partum (HPP) agar pendarahan yang terjadi setelah anak dilahirkan atau setelah proses persalinan berlangsung dapat ditekan seminimal mungkin," kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber daya Manusia (BKPSDM) Buleleng, Ni Made Rousmini menerangkan bahwa pelaksanaan seleksi terhadap PTT di seluruh puskesmas yang ada di desa di Kabupaten Buleleng telah dilakukan di Dinas Kesehatan Provinsi Bali sejak 2015.
"Keseluruhan peserta seleksi berjumlah 57 orang bidan dan yang berhasil lulus seleksi sebanyak 44 orang sementara 12 orang dinyatakan tidak lulus karena terkendala umur dan satu orang mengundurkan diri," terangnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Bagi bidan yang sebelumnya berstatus pegawai tidak tetap (PTT) dan kini sudah berstatus CPNS saya harapkan peka terhadap kondisi di desa utamanya terkait dengan kesehatan," kata Bupati Agus Suradnyana di Singaraja, Bali, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya sangat berharap melalui pengangkatan sejumlah 44 CPNS ini dapat menjadi ujung tombak dalam mengurangi kematian ibu-ibu saat persalinan.
Selain itu, kata dia, pihaknya meminta kepada para bidan untuk mengembangkan kompetensinya bukan hanya sebagai bidan yang menangani ibu hamil, namun juga mampu menangani dengan baik kepada masyarakat yang datang ke Puskesmas dengan keluhan demam atau lainnya.
Agus menambahkan, kepada seluruh PTT yang telah diangkat untuk benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga mampu menurunkan jumlah kematian ibu hamil di Buleleng.
"Pentingnya memahami dengan baik proses teknis Hemorraghia Post Partum (HPP) agar pendarahan yang terjadi setelah anak dilahirkan atau setelah proses persalinan berlangsung dapat ditekan seminimal mungkin," kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber daya Manusia (BKPSDM) Buleleng, Ni Made Rousmini menerangkan bahwa pelaksanaan seleksi terhadap PTT di seluruh puskesmas yang ada di desa di Kabupaten Buleleng telah dilakukan di Dinas Kesehatan Provinsi Bali sejak 2015.
"Keseluruhan peserta seleksi berjumlah 57 orang bidan dan yang berhasil lulus seleksi sebanyak 44 orang sementara 12 orang dinyatakan tidak lulus karena terkendala umur dan satu orang mengundurkan diri," terangnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017