Singaraja (Antara Bali) - Kalangan petani sayur mayur di Desa Pancasari Kabupaten Buleleng wilayah Bali bagian utara gagal panen akibat banjir yang melanda ladang mereka beberapa waktu lalu.
"Tanaman sayur-mayur segar ludes disapu banjir di areal pertanian dekat Danau Buyan," kata salah seorang petani, Wayan Ariani di Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng, Sabtu.
Ia mengatakan, pihaknya hanya bisa pasrah meratapi kejadian tersebut terlebih lagi selama ini kehidupannya hanya bergantung dari hasil menjual sayur tersebut.
Selama ini mengontrak lahan seluas satu hektare lebih untuk dan ditanami berbagai jenis tanaman sayur seperti kubis, sawi dan berbagai jenis lainnya.
Ariani menuturkan, kondisi yang sama juga menimpa puluhan petani lain di Desa Pancasari. "Petani lain juga kena dampak yang sama. Kami hanya bisa meratapi nasib saja," paparnya.
Dikatakan pula, akibat gagal panen menyebabkan bisnisnya tersendat apalagi keluhan dari konsumen yang selama ini sudah menjadi langganan rutin ketika masa panen tiba.
"Hasil panen sayuran akan dipakai salad dan dipesan ke hotel-hotel dan swalayan modern. Semuanya rusak terkena banjir. Saya rugi hampir Rp50 juta termasuk perawatan sayur," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Tanaman sayur-mayur segar ludes disapu banjir di areal pertanian dekat Danau Buyan," kata salah seorang petani, Wayan Ariani di Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng, Sabtu.
Ia mengatakan, pihaknya hanya bisa pasrah meratapi kejadian tersebut terlebih lagi selama ini kehidupannya hanya bergantung dari hasil menjual sayur tersebut.
Selama ini mengontrak lahan seluas satu hektare lebih untuk dan ditanami berbagai jenis tanaman sayur seperti kubis, sawi dan berbagai jenis lainnya.
Ariani menuturkan, kondisi yang sama juga menimpa puluhan petani lain di Desa Pancasari. "Petani lain juga kena dampak yang sama. Kami hanya bisa meratapi nasib saja," paparnya.
Dikatakan pula, akibat gagal panen menyebabkan bisnisnya tersendat apalagi keluhan dari konsumen yang selama ini sudah menjadi langganan rutin ketika masa panen tiba.
"Hasil panen sayuran akan dipakai salad dan dipesan ke hotel-hotel dan swalayan modern. Semuanya rusak terkena banjir. Saya rugi hampir Rp50 juta termasuk perawatan sayur," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016