Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah Jumat pagi bergerak melemah
sebesar 21 poin menjadi Rp12.196 dibandingkan sebelumnya di posisi
Rp12.175 per dolar AS.
Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di
Jakarta, Jumat mengatakan bahwa laju rupiah tampaknya terkena aksi jual
menjelang pengumuman data ekonomi Indonesia pada pekan depan oleh Badan
Pusat Statistik.
"Investor sedang mengantisipasi data ekonomi sehingga cenderung bergerak melemah," katanya.
Ia menambahkan bahwa melemahnya mata uang yuan seiring langkah
pemerintah yang akan melonggarkan ekonominya turut berimbas pada
penurunan nilai tukar rupiah.
"Rupiah masih berada di area negatif di tengah minimnya sentimen
positif baik dari domestik maupun eksternal, membutuhkan konfirmasi kuat
tambahan untuk dapat membalikan rupiah ke area positif," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, pelemahan mata uang rupiah terhadap
dolar AS masih tertahan menyusul masih adanya aksi beli di pasar surat
utang negara (SUN) meski belum signifikan.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan
bahwa mata uang Asia, termasuk rupiah juga masih dibayangi perlambatan
inflasi di negara-negara kawasan Eropa.
"Mata uang euro melemah terhadap dolar AS menyusul penurunan
inflasi Jerman. Diprediksi, inflasi Eropa melambat hingga di bawah 1
persen," paparnya.(WDY)
Rupiah Melemah Menjadi Rp12.196
Jumat, 28 November 2014 14:08 WIB