Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di
Jakarta pada Selasa pagi menguat 45 poin menjadi Rp11.527 per dolar AS
dibandingkan posisi terakhir kemarin.
"Laju rupiah kembali terapresiasi meski dibayangi sentimen negatif
dengan melemahnya sejumlah mata uang Asia Pasifik terhadap dolar AS
menjelang data inflasi AS yang akan dirilis," kata Kepala Riset Trust
Securities, Reza Priyambada.
Menurut dia, nilai rupiah terhadap dolar AS positif karena ada
ekspektasi positif pada hasil pemilihan umum presiden dan wakil presiden
tahun 2014.
Di sisi lain, lanjut dia, muncul juga spekulasi bahwa inflasi bulan
Juli tidak akan terlalu tinggi karena kenaikan harga rata-rata barang
konsumsi tidak terlalu signifikan.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan
penguatan rupiah terbatas di tengah kondisi geopolitik di Ukraina dan
jalur Gaza dan mata dolar AS masih dipandang sebagai "safe haven".
Selain
itu, ia menjelaskan, inflasi Amerika Serikat bulan Juni diperkirakan
naik dan itu menjadi salah satu acuan bank sentral Amerika Serikat (The
Federal Reserve) untuk menaikan suku bunga. (WDY)
Rupiah Menguat Jadi Rp11.527 per Dolar
Selasa, 22 Juli 2014 10:20 WIB