London (Antara Bali) - Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Budaya dan Pariwisata Dr Sapta Nirwandar mengatakan, "ecotourism" seperti Komodo dan taman nasional lainnya menjadi magnet dalam mendatangkan pelancong asal Jerman.
Dirjen Nirwandar menghadiri acara "Indonesian Tourism Update" yang digagas KBRI Berlin, dan berbicara di hadapan tak kurang dari 26 pelaku bisnis pariwisata dan media, demikian Fungsi Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Berlin, Purno Widodo dalam keterangan persnya yang diterima Antara London, Minggu.
Selain pesona empat pulau di Papua yang merupakan salah satu area menyelam terbaik di dunia yaitu Raja Ampat, penangkaran penyu langka, orang utan, konservasi coral dan pengembangan desa wisata, diharapkan dapat memikat warga Jerman berwisata ke Indonesia.
"Percayalah Raja Ampat merupakan surga bagi para penyelam dunia," ujar Nirwandar yang mengemukakan berbagai kelebihan kompetitif pariwisata Indonesia seperti keanekaragaman hayati, budaya, kuliner, masyarakat Indonesia yang terbuka ditunjang wellness seperti spa kelas dunia.
Dia mengatakan sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Indonesia akan menyelenggarakan tak kurang dari 600 pertemuan. Hal tersebut menjadi fokus utama pariwisata Indonesia yaitu Eco Culture and MICE yang dikemas dalam tema wisata terbaru "Wonderful Indonesia".
Ecotourism diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaring minat wisatawan Eropa dan Jerman khususnya, ujarnya.
Ditambahkan, Pacific Asia Travel Association (PATA) telah menganugerahi Indonesia dengan PATA Grand Award-Environment pada tahun 2006 dan 2010.
Keadaan Kondusif
Duta Besar Eddy Pratomo menggarisbawahi keadaan kondusif Indonesia untuk pariwisata, dimana kestabilan ekonomi, politik dan keamanan merupakan prioritas penting dalam pembangunan.
Ia menyampaikan berbagai usaha dilakukan KBRI dalam mempromosikan pariwisata Indonesia, di antaranya mengikuti berbagai pameran wisata, menyelenggarakan berbagai pertunjukan budaya, memberikan berbagai kursus seperti gamelan Sunda, Bali, Jawa, Angklung, Kulintang, Talempong, kursus menari serta kursus Bahasa Indonesia secara gratis.
Menurut dia, terobosan yang dilakukan KBRI Berlin dalam memberikan pelayanan satu jam visa kunjungan wisata diharapkan akan mendorong masyarakat Jerman untuk datang berwisata ke Indonesia.
"Saya percaya bahwa ini merupakan pelayanan visa tercepat di dunia," ujar Dubes Pratomo yang menuai tepuk tangan para hadirin.
Kegiatan Indonesian Tourism Update merupakan program berkala KBRI Berlin yang bertujuan untuk menyiarkan informasi mengenai hal-hal terkini terkait perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata Indonesia.
Acara itu digelar dalam rangka "kickoff" penyelenggaraan pameran wisata terbesar di dunia Internationale Tourismus Borse (ITB) 2011 yang berlangsung di Berlin dari tanggal 9 hingga 13 Maret mendatang.(*)
KBRI Jadikan "Ecotourism" Magnet Wisatawan Jerman
Minggu, 20 Februari 2011 8:02 WIB