“Kami
melakukan kampanye mengenai pneumonia setiap tahun, melakukan advokasi
dan edukasi kepada tenaga kesehatan dan kader-kader kesehatan. Hal ini
kami lakukan supaya masyarakat lebih aware terhadap penyakit ini.
Semakin cepat gejala-gejalanya diketahui dan ditangani, penyembuhannya
pun akan semakin cepat. Butuh kerja sama yang solid dengan pemerintah
untuk dapat mengurangi tingkat penderita pneumonia, di antaranya
penguatan larangan merokok di tempat umum dan kampanye ASI eksklusif
yang lebih luas,†jelas dr HM Subuh MPPM, Dirjen Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI.
Pneumonia
adalah salah satu penyebab kematian terbesar bagi anak-anak di bawah 5
tahun di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut Organisasi Kesehatan
Dunia (World Health Organization), pada tahun 2015 pneumonia bertanggung
jawab akan 15% kematian pada anak-anak di bawah tahun di dunia atau
sebesar 920.136 kematian. Jumlah tersebut ternyata lebih banyak dari
penyakit-penyakit lainnya seperti AIDS, Malaria dan Campak, bahkan bila
digabungkan.
Di Indonesia, jumlah penderita
penyakit ini bersaing ketat dengan diare, dan disebut sebagai “forgotten
killer†(pembunuh yang terlupakan), julukan ini didapat karena penyakit
ini sering dianggap sebagai flu biasa. Pneumonia kerap menyerang
kelompok yang belum atau tidak memiliki daya tahan tubuh yang kuat
seperti bayi, balita dan orangtua.
Ketua Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR. Dr. Aman Bakti Pulungan, SpA(K) juga
menegaskan, “Masyarakat harus ‘takut’ terhadap pneumonia. Setiap muncul
gejala salesma yang nantinya akan mengarah ke pneumonia, segeralah
diobati di fasilitas kesehatan masyarakat. Deteksi dini, pengobatan
secara cepat dan tepat akan sangat memengaruhi penyembuhan penyakit ini.
Untuk bayi, berilah imunisasi yang lengkap.â€
Menyambut
Hari Pneumonia Sedunia, IDAI setiap tahunnya mengadakan acara di
berbagai kota besar di Indonesia. Tahun ini IDAI, bekerja sama dengan
Kementerian Kesehatan akan menyelenggarakan berbagai seminar dan
advokasi tentang pneumonia, dengan puncak acara di Bandung.
“Kami berharap awareness masyarakat
terhadap pneumonia akan lebih tinggi dan faktor risiko yang ada bisa
ditangani dengan cepat. Salah satu yang paling penting untuk mencegah
pneumonia adalah pemberian imunisasi lengkap bagi bayi/balita dan
menjaga lingkungan tetap bersih. Indonesia sudah masuk 10 besar negara
yang penduduknya terkena pneumonia,†terang dr. Nastiti Kaswandani,
SpA(K), Ketua UKK Respilogi PP IDAI yang juga merupakan PIC dari
peringatan Hari Pneumonia di Indonesia. (WDY)