Singaraja (Antara Bali) - Kalangan pelaku wisata di Lovina, Kabupaten Buleleng, Bali, berharap adanya penataan yang lebih terintegrasi terkait keberadaan pendukung pariwisata di objek wisata tersebut.
"Kami harapkan pengawasan hotel dan restoran diperketat lagi. Sekarang banyak hotel yang melanggar tapi tidak ditindak aparat. Harapan sederhana supaya Lovina ditata jadi objek wisata terintegrasi" kata salah satu pelaku wisata, Putu Budista, Rabu.
Ia mengatakan, Lovina hendaknya menonjolkan keunggulannya tersendiri, seperti wisata lumba-lumba dan juga wisata terumbu karang yang sudah dikenal wisatawan.
Jika pun harus ada festival, dirinya berharap tetap memperhatikan tata ruang, dengan mengutamakan kebersihan pantai dan juga laut di sekitar wilayah itu.
Pada sisi lain, pihaknya menambahkan, nelayan di daerah itu secara aktif menjaga dan memperhatikan kondisi terumbu karang yang saat ini mulai mengalami kerusakan.
Masyarakat dan semua pihak diimbau tidak melakukan aktivitas memancing dan merusak terumbu karang agar tetap terjaga alami.
Di sisi lain, kondisi terumbu karang di objek wisata unggulan Bali Utara itu tengah mengalami kemunduran karena tidak dapat tumbuh secara baik dan optimal.
Terumbu karang di daerah itu banyak patah seperti terkena injakan kaki dan untuk menumbuhkan satu centimeter terumbu karang membutuhkan waktu kurun waktu lama.
Untuk itu, pihaknya telah berupaya menyadarkan masyarakat pelaku nelayan wisata melalui paruman resmi di Desa Kalibukbuk. Hematnya apabila terumbu karang dirusak maka akan mematikan perekonomian nelayan wisata, katanya. (WDY)