Roma (Antara Bali) - Indeks Harga Pangan lagi naik 2,9 persen pada
September dari Agustus, terutama didorong oleh lonjakan harga
produk-produk susu, menurut data yang dirilis oleh Organisasi Pangan dan
Pertanian PBB (FAO) pada Kamis.
Harga biji-bijian dan sereal, komponen terbesar dalam indeks harga
pangan, turun 1,9 persen, karena panen padi yang baik di Asia. Tapi itu
tidak cukup untuk mengimbangi kenaikan harga-harga di sektor-sektor
lainnya.
Kenaikan terbesar berasal dari harga-harga produk susu, yang melihat
melompat 13,8 persen karena produksi susu rendah di Eropa.
Harga gula juga melonjak, naik 6,7 persen karena cuaca buruk di Brazil, produsen gula terkemuka di dunia.
Sementara itu, harga untuk lemak dan minyak naik 2,9 persen dan harga daging datar.
Dengan peningkatan pada September, indeks keseluruhan sekarang 10 persen lebih tinggi daripada setahun lalu.
Indeks sekarang telah meningkat dalam tujuh dari delapan bulan terakhir, setelah hampir dua tahun menurun.
Meskipun terjadi kenaikan harga baru-baru ini, laporan "Food
Outlook" FAO memperkirakan harga akan tetap "seimbang" selama tahun
depan, dengan produksi pertanian diperkirakan akan datar.
Indeks FAO berikutnya, yang didasarkan pada sekeranjang 55 barang
dan 73 kutipan harga dalam lima kelompok komoditas pangan utama, akan
dirilis pada 10 November, dmikian Xinhua. (WDY)
FAO : Harga Pangan Dunia Naik Lagi Karena Susu Melonjak
Jumat, 7 Oktober 2016 8:12 WIB