Kuta (Antara Bali) - Kepala Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Karang Kemanisan Legian Ni Nyoman Muliasih. M.Pd mengatakan, usia dini merupakan periode perkembangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Sesuai Undang-undang (UU) No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, secara tegas dinyatakan Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun.
Hal itu dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, katanya di Aula Lembaga Perkreditan Desa(LPD) Legian Kuta.
Ia selanjutnya menyebutkan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal (Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal), jalur nonformal (Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain dan bentuk lainnya yang sederajat), dan pada jalur informal (pendidikan keluarga atau lingkungan).
Dalam peraturan tersebut ditegaskan bahwa pembinaan PAUD baik formal, nonformal maupun informal, berada di bawah binaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Ditjen PAUDNI), yang secara teknis dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Anak Usia Dini. "Semenjak itu, TK Karang Kemanisan Legian menjadi PAUD TK Karang Kemanisan Legian," tuturnya.
Sejarah PAUD Karang Kemanisan
Lahirnya PAUD Karang Kemanisan Legian awalnya Taman Kanak-kanak (TK) membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan, daya cipta yang dimiliki anak untuk keperluan persiapan anak memasuki pendidikan dasar.
Muliasih menceritakan, TK Karang Kemanisan Legian didirikan 17 Juli 1981 oleh Yayasan Pembangunan Desa Adat Legian di Jalan Raya Legian, sekaligus peresmiannya oleh Bendesa Adat Legian.
PAUD Karang Kemanisan diharapkan, sebagai wadah pembinaan dan pengembangan aspek-aspek jasmani, rohani, intelektual, emosional, sosial dan moral di lingkungan Legian. "Saya berharap anak-anak menjadi cerdas, mandiri, berkarakter, dan berbudi pekerti yang luhur dan berlandaskan budaya Bali," harap Muliasih, guru berprestasi tingkat nasional tahun 2008.
Berpegang pada hal itu, maka ia melakukan inovasi baik bahasa Inggris maupun sempoa di samping berbagai keunggulan yang dimiliki yakni marching band, tari Bali, bleganjur, model, melukis bahkan vokal. "Setiap ada perlombaan yang digelar, PAUD Karang Kemanisan terus mampu merebut kejuaraan," ujarnya.
Selama ini, prestasi PAUD Karang Kemanisan tingkat kabupaten/kota yakni karnaval, lomba mewarnai, lomba busana, dan lomba cergam. Lomba vokal tingkat provinsi Lomba Guru Berprestasi tingkat nasional Ni Nyoman Muliasih. M.Pd pada tahun 2008.
Tenaga pendidik PAUD Karang Kemanisan berjumlah delapan orang yakni Ni Nyoman Muliasih. M.Pd, Ni Luh Riswanadi, S.Pd., Ni Ketut Surinati, S.Sn., Lydia Ari Kristianti, S.Pd., Ni Kadek Triuli Adhi, Putu Ayu Sri Septiari, AA. Putu Rai Mayun, dan Ni Ketut Kesumasari.
Muliasih menambahkan, kemajuan PAUD Karang Kemanisan mendapat dukungan dari berbagai pihak, pertama dari pihak orang tua anak didik dan komite TK. "Sinergi dibangun dengan mengadakan pertemuan guru dengan wali murid," ungkapnya.
Kerja sama terus dibangun dengan pihak Puskesmas, Dinas Sosial, maupun dunia usaha. Selain itu ada dukungan datang dari Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) maupun Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI).
Pogram yang disiapkan PAUD Karang Kemanisan yakni
1. Melaksanakan pengembangan/ reviu kurikulum secara berkala.
2. Mengembangkan/revisi silabus ( prota, proses, peta Konsep, RKH dan RKM)
3. Melaksanakan kegiatan sembahyang setiap purnama,
4. Mengikut sertakan siswa dalam lomba-lomba antar Kec, kab maupun provinsi,
5. Mengadakan workshop mandiri/ KKG, pelatihan guru untuk peningkatan kompetensi,
6. Mensosialisasikan Visi, Misi dan Tujuan program sekolah kepada orang tua siswa,
7. Menyusun rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS) secara berkala,
8. Melaksanakan perilaku dari sikap, keterampilan dan pengetahuan, serta
9. Menjalin hubungan yang harmonis dengan komite dan stake holder pendidik.
Muliasih, wanita berprestasi dibidangnya itu mengungkapkan, Kelengkapan yang dimiliki baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun sarana dan prasarana dapat mendukung proses belajar mengajar. PAUD Karang Kemanisan dapat menjadi contoh yang baik. "PAUD ini ikut berperan aktif dalam mencerdaskan anak-anak bangsa Indonesia yang berkualitas dan berkuantitas.
Kedudukan PAUD Karang Kemanisan Legian
Ketua Yayasan Desa Adat Legian Komang Mardona mengatakan, akan meningkatkan kualitas tenaga pendidik, dengan memperbanyak tenaga pendidik mengikuti acara-acara pelatihan maupun seminar yang berkaitan dengan pengelolan PAUD.
Mardona mengharapkan, tenaga pendidik agar mengikuti perkembangan zaman di tengah arus globalisasi. Khususnya menggunakan media internet dengan bijak dan efektif. "Saya harapkan mencarimateri bahan ajar terbaru dengan mudah melalui internet yang sedang berkembang," harapnya.
Pembangunan fasilitas terus ditingkatkan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi putra putri Legian pada khususnya pada usia dini. Dengan itu, pihaknya menyiapkan program relokasi bangunan TK ke tempat baru.
Rencana pembangunan PAUD Karang Kemanisan akan menjadi satu dengan Kelompok Bermain (KB) PAUD Lila Prabata. "Nantinya PAUD Karang Kemanisan dengan Lila Prabata dibangun dengan fasilitas yang lebih memadai," ungkap Mardona yang sudah menjabat sebagai Ketua Yayasan Desa Adat Legian selama 4 tahun.
Sementara Yayasan Desa Adat Legian Komang berada di bawah Pangliman Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Desa Adat Legian I Wayan janji. Kepengurusan dibantu oleh Wakil Ketua AA Ngurah Baron Angga Pranata, Sekretaris I I Putu Putra Adi SS, Sekretaris II Nyoman Agus Adnya Winaya, SE, Bendahara I I Kadek Adi Sumariasa, dan Bendahara II I Made Budiarta (WDY)
PAUD Karang Kemanisan Legian Cerdaskan Anak Usia Dini
Jumat, 9 September 2016 17:10 WIB