Mangupura (Antara Bali) - Kawanan rampok bersenjata tajam menyatroni vila yang dihuni Chistine Cherly (47), warga berkebangsaan Australia, di kawasan Banjar Tiying Tutul Pererenan, Desa Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Selasa dinihari.
"Salah seorang dari mereka tiba-tiba menodong saya dengan pisau belati. Setelah itu mereka membawa kabur sejumlah barang milik saya," kata Chistine Cherly saat melaporkan kasus yang dialaminya ke Markas Polres Badung di Mangupura, Sempidi, Selasa.
Kepada polisi, bule yang telah cukup lama menetap di Bali itu menuturkan, empat orang tak dikenal dini hari itu tiba-tiba sudah berada di dalam vilanya saat dirinya masih tidur.
"Begitu saya terbangun, salah seorang dari mereka mengancam dengan pisau. Kemudian pisau itu ditempelkan ke leher saya," ujar Chistine.
Ketika korban sudah dibuat tidak berdaya, kata polisi, perampok itu kemudian membekap mulut korban menggunakan kain, selain mengikat bagian kaki korban.
Para perampok kemudian memaksa Chistine yang tidak berdaya itu untuk menunjukkan tempat penyimpanan barang-barang berharga yang kemudian dijarahnya.
"Saya coba berontak, namun perampok malah beringas. Perampok itu membenturkan kepala saya ke lantai hingga saya luka memar," ujar Chistine sambil menunjukkan bagian kepalanya yang tampak membengkak.
Setelah perlakuan itu, Cristine mengaku benar-benar dibuat tidak berdaya. Seketika itu juga keempat perampok menguras perhiasan yang melekat di tubuh korban.
Tidak hanya itu, kawanan rampok juga mengambil dua kalung emas, dua gelang emas, lima cincin emas, satu anting-anting emas, satu laptop merk Toshiba, satu ipad merk Appel, satu hp merk Nokia type 6720, satu kamera, satu handycam, uang tunai Rp1juta, uang 100 dolar AS dan beberapa surat penting lainnya.
Dikatakannya, keempat perampok itu masuk tanpa menggunakan cadar. "Mereka tidak menggunakan cadar, jadi saya hapal betul wajah penjahat itu," katanya.
Salah seorang perampok, kata dia, terlihat berpakaian rapi, sementara yang tiga lainnya berpakaian kusut.
Akibat kejadian itu, bule wanita Australia yang tinggal seorang diri di vila tersebut, mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp180 juta.
Baik Kabag Binamitra yang juga Pahumas Polres Badung Kompol Indrajaya maupun Kasat Reskrim Polres Badung AKP Ketut Soma Adnyana, senada mengaku belum dapat menjelaskan kasus yang menimpa bule dari Negeri Kanguru tersebut.
Kedua pejabat kepolisian di Badung itu mengaku belum dapat memberikan keterangan sehubungan kasusnya masih dalam penyelidikan di lapangan.
"Nanti dulu, saya tidak mau berkomentar lebih jauh dulu. Kasus ini masih harus kami selidiki," kata Kompol Indrajaya.(*)
Kawanan Perampok Satroni Vila Warga Australia
Selasa, 25 Januari 2011 16:06 WIB