Jakarta (Antara Bali) - Para Menteri Ekonomi ASEAN sepakat untuk
melakukan kerja sama dengan United States Trade Representatives (USTR)
di bidang investasi, terutama dalam hal pemberian bantuan oleh Amerika
Serikat (AS) kepada ASEAN untuk memenuhi prinsip-prinsip investasi
internasional.
"Melalui kerja sama ini, negara-negara ASEAN termasuk Indonesia
dapat mengembangkan iklim investasi di dalam negeri agar dapat menarik
lebih banyak investor mancanegara," kata Direktur Jenderal Perundingan
Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo, dalam
siaran pers yang diterima, Minggu.
Iman yang mewakili Menteri Perdagangan dalam rangkaian Pertemuan
Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-48 di Vientiane, Laos, tersebut
menyatakan, pihak USTR berencana mendirikan US-ASEAN Connect Center di
Jakarta, tepatnya di Kedutaan Besar Amerika Serikat.
US-ASEAN Connect Center yang akan mulai beroperasi September 2016
ini akan berfungsi sebagai framework dalam mengkonsolidasikan kerja
sama antara ASEAN dan AS di bidang politik, ekonomi, dan sosial. Selain
itu, AS juga akan memberikan pelatihan perdagangan kepada ASEAN di
bidang e-commerce, kepabeanan, dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
yang sesuai dengan standar perdagangan internasional negara-negara maju.
Tidak hanya dengan USTR, Para Menteri Ekonomi ASEAN juga menjalin
kerja sama dengan pihak Kanada untuk meningkatkan nilai perdagangan
barang, jasa, dan investasi kedua belah pihak. Kerja sama tersebut
menyepakati dilakukannya Trade Policy Dialogue sebagai acara tahunan
untuk mengeksplorasi area kerja sama baru.
Selain membahas upaya-upaya konkret untuk meningkatkan nilai
perdagangan, Para Menteri Ekonomi ASEAN juga menugaskan Senior Economic
Officials untuk menyusun draft Terms of Reference (TOR) mengenai potensi
ASEAN-Canada Free Trade Agreement dengan mencermati dinamika
perdagangan internasional di kawasan.
Selain menjalin kerja sama dengan USTR dan Kanada, ASEAN juga
bertekad meningkatkan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan
dengan Rusia. Fokus dari kerja sama tersebut antara lain di bidang
investasi, finansial, transportasi, e-commerce, energi, pertanian, serta
perekonomian maritim termasuk Illegal, Unreported, and Unregulated
(IUU) Fishing.
ASEAN sepakat untuk memulai joint feasibility study of a possible
free trade area between ASEAN and the Eurasian Economic Union (EAEU)
dan mempertimbangkan usulan untuk memulai perundingan EAEU Free Trade
Agreement yang dibatasi hanya pada isu perdagangan dan barang.
ASEAN menyambut baik rencana pelaksanaan ASEAN-Russia Agriculture
and Food Security Cooperation Work Programme (2016-2020), the
ASEAN-Russia Plan of Action on Science, Technology and Innovation
(2016-2020), dan the ASEAN-Russia Energy Cooperation Work Plan
(2016-2020) yang sebelumnya telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Perdagangan barang antara ASEAN dengan Amerika Serikat (AS) pada
tahun 2015 mencapai 212,8 miliar dolar AS, atau setara dengan 9,3 persen
dari total perdagangan ASEAN. Sedangkan nilai perdagangan jasa kedua
belah pihak tercatat sebesar 40 miliar dolar AS pada tahun yang sama.
Nilai investasi asing langsung AS ke ASEAN tercatat sebesar 12,2
miliar dolar AS, dan merupakan sumber investasi terbesar ke-3 untuk
ASEAN.
Sementara Kanada merupakan mitra dagang potensial bagi ASEAN dan
telah menjadi mitra strategis ASEAN selama hampir 40 tahun. Performa
perdagangan barang antara ASEAN dan Kanada pada tahun 2015 tercatat
sebesar 16,2 miliar dolar AS atau naik sebesar 13,8 persen dari tahun
sebelumnya.
Nilai investasi asing langsung dari Kanada ke ASEAN di tahun yang sama tercatat sebesar 7,6 miliar dolar AS.
Federasi Rusia merupakan mitra dagang ASEAN, dengan total
perdagangan sebesar 13,4 miliar dolar AS atau setara dengan 0,6 persen
dari nilai total perdagangan ASEAN pada tahun 2015. Hal tersebut
menempatkan Rusia sebagai mitra dagang terbesar ke-6 bagi ASEAN. (WDY)
ASEAN Perkuat Iklim Investasi
Minggu, 7 Agustus 2016 15:08 WIB