Denpasar (Antara Bali) - Genjek, seni pertunjukan kritik dan sindiran khas Desa Seraya, Kabupaten Karangasem, Bali, masih tetap eksis dan dipelihara kalangan muda.
"Kesenian genjek mengandalklan olah vokal, tanpa alat musik, masih tetap eksis di kalangan anak muda," kata Ketua Koordinator Sekaa Genjek Bah Bangun, Karangasem, Komang Nisma, saat ditemui di Denpasar, Rabu.
Ia menerangkan, genjeki merupakan satu-satunya kesenian di Desa Seraya, Karangasem, dan sering dipentaskan dalam acara masyarakat dan pentas seni untuk mengibur wisatawan mancanegara.
Kesenian genjek ini juga dapat dikolaborasikan dengan tarian joget Bali sehingga terlihat berbeda dari kesenian dari kabupaten lain di Pulau Dewata.
Selain itu, kesenian ini secara berkelanjutan dipelihara dengan regenerasi di Desa Seraya melaluu sanggar Seni Tari Tri Datu yang berdiri sejak Tahun 1996.
"Ke depan kami tidak khawatir akan kekurangnya generasi penerus kesenian genjek ini karena terus dikembangkan," ujarnya.
Ia mengharapkan, pemerintah juga terus memberikan ruang lebih luas kepada kesenian genjek yang merupakan warisan leluhur.
"Saya menilai Pemerintah Karangasem sudah meresposn keinginan para seniman genjek dengan mendukung lomba genjek se-Kabupaten Karangasem tahun lalu yang melibatkan delapan kecamatan," ujarnya. (WDY)
Kesenian Genjek Tetap Eksis Di Bali
Rabu, 6 Juli 2016 19:43 WIB