Denpasar (Antara Bali) - Kondisi ekonomi konsumen di Bali pada triwulan I-2016 menunjukkan peningkatan yang cukup baik, tercermin dari indeks tendensi konsumen (ITK) yang mencapai 108,40.
"ITK tidak hanya mengalami peningkatan, pergerakan level optimisme konsumen pada triwulan I-2016 juga lebih cepat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya," kata Kepala Bidang Neraca wilayah dan Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Didik Nursetyo Hadi di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, pada triwulan I-2016 semua komponen penyusun ITK mengalami peningkatan indeks pendapatan mencapai 110,34. Sementara pengaruh inflasi dan volume konsumsi meningkat dengan indeks masing-masing sebesar 100,79 dan 113,45.
Kondisi tendesi konsumen di Bali memasuki tahun 2016 mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumhya. ITK Bali triwulan I-2016 mencapai 108,40 lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya hang hanya berada pada angka 105,84.
Hal itu menurut Didik menunjukkan bahwa keyakinan konsumen juga mengalami peningkatan pada level optimismenya dibandingkan dengan triwulan IV-2015.
Didik menambahkan, percepatan ITK didukung oleh semua komponen penyusunnya, hanya saja salah satu komponennya yakni pengaruh inflasi terhadap pengeluaran mengalami pertumbuhan optimisme paling rendah dibandingkan dengan komponen lainnya.
Komponen tersebut juga mengalami tren perlambatan yang cukup jauh sejak triwulan III-2015. Komponen pengaruh inflasi tercatat menurun pada triwulan IV-2015. Hal tersebut sangat menarik, mengingat tingkat inflasi justru sangat rendah pada tahun 2015.
Meskipun komponen tersebut berkorelasi dengan tingkat inflasi, namun perlu diingat bahwa inflasi yang rendah ataupun deflasi yang terjadi pada setiap komponen pengeluaran.
Komponen yang mengalami penurunan tertinggi cendrung merupakan komponen yang berhubungan dengan tingkat harga yang diatur oleh pemerintah.
Didik menjelaskan, komponen lain mengalami peningkatan adalah penapatan rumah tangga. Pada penggerakan komponen tersebut cenderung memiliki tren yang berlawanan dengan pergerakan pengaruh inflasi terhadap pengeluaran.
Pada triwulan I-2016 peningkatan indeks pendapatan memiliki kecenderungan untuk berkorelasi dengan membaiknya kondisi pariwisata Bali. Kunjungan wisatawan mancanegara meningkat 7,86 persen dibanding triwulan sebelumnya, bahkan dibanding triwulan yang sama tahun lalu kedatangan wisman meningkat sekitar 15,27 persen.
Indikator lain sejalan dengan kenaikan pendapatan adalah meningkatnya upah minimum provinsi (UMP) Bali sekitar 11,5 persen. Hal ini merupakan rangkaian indikator pendukung dari membaiknya kondisi pendapatan masyarakat Bali pada awal tahun, ujar Didik. (WDY)