Denpasar (Antara bali) - Tokoh PDIP asal Desa Ungasan, Kabupaten Badung, Bali, Wayan Tang sangat kecewa atas tindakan pemecatan kadernya I Wayan Disel Astawa dari keanggotaan dan anggota DPRD Bali.
"Saya sangat kecewa tindakan yang dilakukan pengurus DPP PDIP melakukan pemecatan terhadap Disel Astawa," katanya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan perjuangan dalam masa kritis PDI di tahun 1997, dirinya berjuang di daerah Kuta Selatan untuk mempertahankan PDI, sewaktu itu dinamakan PDI proMega.
"Waktu itu saya yang paling berani berjuang agar PDI tetap berkibar. Bahkan intimidasi dari partai besar waktu itu sangat kuat. Bahkan rumah saya setiap hari disambangi dan diintimidasi agar mau masuk partai tersebut. Tapi saya tetap berpendirian untuk mempertahankan PDI," kata Wayan Tang menuturkan.
Oleh karena itu, kata dia, saat sekarang PDIP sudah besar dan maju dengan seenaknya melakukan pemecatan. Padahal pada masa perjuangan di zaman orde baru, mana ada berani masuk PDI.
"Saya berjuang dalam mempertahankan ideologi pada PDIP yang mengedepankan marhaenisme, karena itu saya dorong Wayan Disel Astawa untuk maju sebagai anggota DPRD, sehingga perjuangan yang dicita-citakan itu bisa terwujud, yakni prorakyat," ujarnya.
Wayan Tang menuding bahwa pengurus PDIP tidak cermat menilai orang, sehingga tiba-tiba melakukan pemecatan terhadap Disel Astawa. Mereka sama sekali tidak melihat perjuangan dirinya saat PDI mengalami kritis waktu zaman orde baru atau menjelang reformasi.
"Tapi sekarang tiba-tiba melakukan pemecatan dengan seenaknya, tanpa mempertimbangkan orang tuanya yang telah berjuang mati-matian untuk eksisnya PDI di Badung," katanya.
Sebagai sesepuh PDIP, kata dia, pihaknya tidak menerima perlakukan yang dilakukan DPP PDIP memecat Disel Astawa.
"PDIP yang telah menjadi partai besar dan reformis, tapi justru kader-kader militannya dipecat. Dan diisi oleh kader baru bergabung bangkan orang dari partai lain. Saya sangat kecewa terhadap pengurus partai bersikap tanpa mempertimbangkan aspek lainnya," katanya. (WDY)