Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar dana
APBD digunakan untuk kegiatan produktif sehingga berdampak positif
kepada perekonomian daerah.
"Anggaran sudah naik empat kali tapi kapasitas produksi tidak naik,
ini karena seperti disampaikan Wapres, dana habis untuk belanja
operasional, belanja rutin, belanja barang, habis di situ," kata
Presiden Jokowi dalam Rapat Kerja Pemerintah Tahun 2016 dengan gubernur
seluruh Indonesia serta wakil gubernur, bupati/wali kota dan wakil
bupati/wakil wali kota hasil pilkada serentak, di Istana Negara Jakarta,
Jumat.
Presiden meminta agar belanja-belanja operasional seperti dana
perjalanan dinas, biaya rapat dan seminar dikurangi, sedangkan belanja
barang yang tidak prioritas agar dihapus.
Selain itu ia juga meminta agar daerah menggunakan produk dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan barang di daerah. "Produk-produk
dalam negeri melimpah... Jangan luar negeri, kalau butuh mebel, tanya
ke saya, saya tunjukkan produk yang bagus," katanya.
Ia juga meminta agar barang yang digunakan memakai barang yang
standar saja, tidak perlu mewah-mewah. "Pakai yang standar saja, wong sama empuknya," katanya.
Sementara,
belanja modal yang tidak perlu seperti kendaraan dinas agar ditundas.
"Kalau yang ada masih bagus, kita pakai dulu, jangan mentang-mentang
bupati, wali kota baru, terus beli mobil baru," kata Presiden.
Presiden
pun berpesan kepada kepala daerah untuk tidak menyerahkan pengelolaan
anggaran kepada bawahan. "Jangan serahkan ke kepala dinas, nanti yang
terjadi rutinitas, jangan money follow function, tapi harus money follow program," katanya.
Ia mencontohkan jika nilai APBD Rp200 miliar, maka alokasi untuk
kegiatan prioritas sebesar Rp150 miliar agar hasilnya kelihatan. "Kalau diecer-ecer nanti enggak kelihatan hasilnya, sekarang money follow program," katanya. (WDY)
Presiden Minta agar APBD Digunakan untuk Kegiatan Produktif
Jumat, 8 April 2016 15:06 WIB