Denpasar (Antara Bali) - Puluhan pedagang di pasar Badung, jantung kota Denpasar terpaksa membuka lapak dadakan untuk menjual berbagai jenis kebutuhan bahan pokok, pascakebakaran yang melanda pasar terbesar di ibukota Privinsi Bali tersebut, Selasa.
Mereka berjualan sementara di sekitar pasar Badung, sekaligus membantu konsumen sehingga tidak kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan bahan pokok sehari-hari.
Damayanti, seorang pedagang di Pasar Badung mengatakan, dari kejadian terbakarnya Pasar Badung ini, dirinya tidak bisa berjualan seperti biasanya.
"Tidak bisa berjualan lagi, karena api masih menyala, saya menunggu aktivitas keadaan seperti biasanya, baru akan kembali berjualan," ungkapnya.
Damayanti menambahkan, akibat kejadian itu otomatis penghasilan hilang karena tidak bisa berjualan. "Jelas rugi, biasanya kalau berjualan bisa menghasilkan Rp100 ribu hingga 400 ribu, keuntungan berjualan. Itu pun tergantung dari ramai atau tidaknya pembeli, "tutur Damayanti.
Sementara Niluh mengaku, untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, dirinya memilih untuk melakukan aktivitas benjualan seperti pada saat Pasar Badung belum terbakar seperti saat ini. "Saya tetap berjualan, karena untuk kebutuhan sehari-hari, agar tetap aman, "imbuhnya.
Niluh menjelaskan, membuat tempat berjualan sementara yang lokasinya tidak jauh dari lokasi semula untuk memenuhi kebutuhan dapurnya. "Saya akan tetap berjualan, tidak tahu sampai kapan saya membuka pasar dadakan ini, yang pasti sampai pasar kembali normal, " katanya.
Para pedagang di Pasar Badung berharap, agar keadaan secepatnya kembali normal sehingga dapat melakukan aktivitas seperti semula. (WDY)