Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali akan segera melantik Majelis Utama Subak di provinsi itu agar dapat cepat bekerja membuat berbagai rencana dalam membangun pertanian dan melestarikan subak.
"Dengan terbentuknya lembaga ini, kami mengharapkan dapat menjadi forum bagi subak se-Bali untuk saling berkoordinasi dalam menyatukan pendapat-pendapat, pemikiran, dan rencana-rencana dalam membangun pertanian. Dengan membangun secara bersama-sama akan dapat mempercepat tercapainya tujuan majunya pertanian di Bali," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, di Denpasar, Rabu.
Pihaknya menyambut positif terbentuknya lembaga tersebut karena diyakini jika petani berjalan sendiri-sendiri tentu akan susah mencapai tujuan majunya pertanian di Bali secara keseluruhan.
Terkait pelantikan pengurus terpilih sesuai kepercayaan Hindu yang dianut, Sudikerta mengimbau untuk menentukan hari yang baik agar proses pelantikan berjalan lancar, dan pengurus yang terpilih untuk pertama kalinya ini pun diberkati dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Untuk langkah awal suksesnya lembaga tersebut, dia juga meminta pengurus terpilih untuk menyusun AD/ART sebagai landasan hukum dan sebagai dasar dalam menjalankan tugas. Selain itu agar dibentuk Majelis Madya tingkat kabupaten dan Majelis Alit tingkat kecamatan, serta menyusun program kerja yang akan dilaksanakan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Sebagai dukungan terhadap kesuksesan pelantikan tersebut, Wagub Sudikerta berjanji akan membantu pembiayaian upacara pelantikan, membantu beberapa stel seragam bagi masing-masing pengurus, dan bantuan kendaraan dinas.
Sudikerta pun berharap dengan terbentuknya forum ini, akan turut serta mendukung majunya sektor pertanian di Bali sehingga secara tidak langsung juga akan mendongkrak pendapatan daerah. "Pertanian di Bali kedepannya harus menjadi sektor primer selain pariwisata, untuk menghindari hilangnya lapangan pekerjaan dinsaat terjadi hal-hal yang mengancam pariwisata Bali," katanya.
Untuk itu, menurutnya Pemprov Bali sangat mendukung melalui berbagai pembangunan infrastruktur pertanian, pemberian bantuan sarana prasarana pertanian, peningkatan SDM dan bantuan permodalan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana mengetakan lembaga ini dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah tentang Subak yang mengamanatkan Subak/Pekaseh dapat membentuk perkumpulan berupa Majelis Utama Tingkat Provinsi, Majelis Madya Tingkat Kabupaten dan Majelis Alit Tingkat Kecamatan.
Hal ini menurutnya penting dalam rangka melestarikan subak berdasarkan falsafah Tri Hita Karana dan dan memudahkan koordinasi antara subak dengan SKPD terkait.
Penanganan subak di Bali saat ini, kata dia, perlu ada perbaikan, karena adanya perbedaan pengawasan antara subak basah yang penanganannya dibawah Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan subak abian yang penanganannya di bawah Dinas Pendapatan Provinsi Bali.
Ke depannya pengawasan terhadap subak basah dan abian tidak dibedakan, dan dijadikan satu di bawah pengawasan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali untuk memudahkan koordinasi.
Sedangkan Ketua Majelis Utama Subak terpilih, Gede Ketut Sanjiharta, mengatakan lembaga yang baru dibentuk tersebut siap untuk memajukan subak dan pertanian di Bali yang sesuai dengan penjabaran program-program dari pemerintah.
"Untuk itu, kami memohon petunjuk dan arahan dari dinas-dinas terkait di Pemprov Bali mengenai kegiatan yang patut dilaksanakan. Selain itu, pentingnya Perda Alih Fungsi Lahan ntuk mengurangi pengalihan fungsi lahan di Bali yang saat ini menurutnya semakin tidak terkendali," kata Sanjiharta. (WDY)