Indonesian Chocolate Tasting bertujuan mempromosikan keunggulan kualitas cokelat tanah air serta produk olahannya kepada kalangan industri dalam upaya mendorong peningkatan perdagangan Indonesia - Austria, demikian Minister Counsellor KBRI/PTRI Wina, Dody Kusumonegoro kepada Antara London, Jumat.
Dalam acara yang mendapat sambutan lebih dari 45 undangan dari berbagai kalangan, khususnya yang bergerak di bidang industri makanan hadir Dubes RI untuk Republik Austria, Rachmat Budiman, dua pengusaha dari Indonesia Serlly Tedjoprawiro dan Tissa Aunilla memberikan presentasi singkat mengenai industri cokelat dan proses pengolahan biji kakao di Indonesia.
Serlly Tedjoprawiro, pemilik Teja Sekawan Cocoa Industries, perusahaan pengekspor produk olahan biji kakao berbasis di Surabaya. Sementara Tissa Aunilla merupakan pemilik Pipiltin Cocoa, produsen cokelat sekaligus pemilik toko Pipiltin Cocoa yang berbasis di Jakarta.
Dalam acara tersebut undangan mendapat kesempatan mencoba suguhan beberapa jenis produk Pipiltin Cocoa berupa chocolate nibs dan truffle yang diolah dari biji cokelat yang berasal dari Aceh, Flores, Jawa Timur dan Bali.
Undangan yang berasal dari berbagai
kalangan seperti food distributor, produser cokelat, dan pengamat
kuliner memuji kualitas dan rasa cokelat yang disajikan, khususnya
produk olahan dari biji kakao berasal dari Bali dan Flores yang memiliki
cita rasa unik.
Salah seorang peserta Martin Juric dari Pommax Trading, perusahaan dan food distributor cokelat, menyampaikan minatnya akan produk cokelat Pipiltin Cocoa yang diolah dengan kelapa dan memuji kemasan cokelat yang dinilainya sangat bagus.
Salah seorang peserta Martin Juric dari Pommax Trading, perusahaan dan food distributor cokelat, menyampaikan minatnya akan produk cokelat Pipiltin Cocoa yang diolah dengan kelapa dan memuji kemasan cokelat yang dinilainya sangat bagus.
Lebih jauh, dia juga
menyarankan agar pengusaha cokelat Indonesia dapat melakukan disain
khusus yang lebih personal mengakomodir kebutuhan pesanan dari
perusahaan atau individu dalam penyajian cokelat untuk momen tertentu.
Berdasarkan statistik, Indonesia merupakan negara produsen cokelat terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Sementara Austria merupakan negara konsumen cokelat terbesar ketiga di dunia dengan jumlah 7,8 kg per kapita pertahun.
Berdasarkan statistik, Indonesia merupakan negara produsen cokelat terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Sementara Austria merupakan negara konsumen cokelat terbesar ketiga di dunia dengan jumlah 7,8 kg per kapita pertahun.
Konsumsi
cokelat masyarakat Austria diperkirakan terus meningkat dan menuntut
produk berkualitas tinggi, premium dan rasa yang unik. Hal ini merupakan
suatu peluang besar bagi petani kakao dan pelaku industri cokelat di
Indonesia untuk mempromosikan dan memasarkan produknya di Austria. (WDY)