Denpasar (Antara Bali) - Penerimaan visa kunjungan (visa on arrival/VoA) yang dipungut dari wisatawan mancanegara menginjakkan kakinya di Bali berkurang dari sebesar 4,7 juta dolar AS menjadi hanya 3,6 juta dolar AS pada Oktober 2015 sebagai dampak dari penerapan bebas visa.
"Turis asing yang datang berlibur ke Bali bisa saja bertambah banyak, namun penerimaan VoA berkurang akibat tidak semua pelancong yang melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata membayarnya," kata Seorang Pengamat Pariwisata Made Sudana di Denpasar, Kamis.
Pemerintah menerapkan bebas visa kepada sejumlah masyarakat internasional terutama negara sahabat seperti negara ASEAN, Tiongkok, Australia tentu dengan harapan akan lebih banyak wisatawan berkunjung ke Indonesia.
Berkurang penerimaan VoA saat turis datang ke Indonesia, tetapi jumlah yang datang akan lebih banyak tentu juga akan membelanjakan uang lebih besar pula sehingga mampu mendorong perekonomian negeri ini, kata Sudana menggambarkan.
Ia menyebutkan, sesuai catatan Bank Indonesia, penerimaan VoA dari turis asing yang datang pada awal tahun rata-rata 10 juta dolar per bulan namun belakangan ini mulai menjadi hanya 6,6 juta (Juni), kemudian 4,7 juta dolar September dan berkurang lagi menjadi 3,6 juta pada Oktober 2015.
Penerimaan dari sektor pariwisata tersebut, secara keseluruhannya masih cukup tinggi yakni 69,9 juta dolar Januari-Oktober 2015, walau pemerintah menerapkan bebas visa kepada sejumlah negara sahabat, karena akan mampu meningkatkan roda perekonomian masyarakat.
Penerimaan yang dipungut dari wisatawan asing yang baru menginjakkan kakinya di pintu masuk Pulau Bali yakni Bandara Ngurah Rai maupun pelabuhan Benoa sebanyak 1.910.089 orang dari jumlah turis asing saat itu sebanyak 3.360.171 orang selama Januari-Oktober 2015, jadi tidak semua turis asing dipunguti VOA saat tiba di daerah ini.
Dalam laporan kajian ekonomi regional Bali hingga September 2015 disebutkan bahwa penerimaan visa kunjungan dari orang asing yang berpelesiran ke Pulau Dewata itu cukup tinggi, karena penerimaan rata-rata 6,9 juta dolar per bulan.
Ia menyebutkan, besarnya penerimaan dari turis asing yang melakukan perjalanan wisata ke Bali, tentu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang selama ini masih mengandalkan utamanya dari sektor pariwisata, industri kecil dan pertanian.
Jumlah kunjungan turis ke Bali bertambah banyak sesuai pertumbuhan pariwisata dunia. Pulau Dewata masih menjadi favorit dari masyarakat Australia dan Tiongkok karena terbukti turis kedua negara itu berlomba datang berlibur ke daerah seribu pura ini. (WDY)
Penerimaan VoA di Bali Berkurang
Kamis, 4 Februari 2016 11:39 WIB