Amlapura (Antara Bali) - Sebanyak 25 koperasi di Kabupaten Karangasem, Bali, mengalami tersendatan dalam menjalankan laju usaha akibat faktor lemahnya sumber daya manusia (SDM), permodalan dan sebagainya.
"Total di Kabupaten Karangasem ada 326 koperasi, di mana yang 25 buah di antaranya sedang tersendat sehingga kami melakukan pendampingan," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karangasem, I Nengah Mindra, Kamis.
Ia mengatakan, ada berbagai faktor yang menyebabkan koperasi mengalami hambatan. Selain SDM atau permodalan, bisa juga tidak bisa karena menghadapi persaingan dengan lembaga keuangan yang lainnya. Penyebab lain, terjadi PHK di sebuah perusahaan, sehingga berimbas pada bubarnya anggota koperasi. Akibatnya, tiga koperasi pada 2015 lalu terpaksa dibubarkan karena memang tidak bisa lagi dipertahankan.
"Namun kami tidak gampang mengambil tindakan untuk membubarkan, kalau bisa akan kami lakukan pendampingan dengan mengadakan bimtek. Biasanya kami lakukan bimtek itu tiga sampai empat kali dalam setahun," ujar Mindra.
Dikatakan lebih dari 70 persen koperasi di Bali bergerak di sektor simpan-pinjam. Beberapa tahun terakhir, sejumlah koperasi wanita juga mulai eksis di Karangasem, seperti Koperasi Kelapa Sari Makmur dan Dewi Sri.
Eksisnya sejumlah koperasi wanita ini mendapat perhatian dari berbagai pihak. Salah satu di antaranya, dari pemerintah pusat, di mana masing-masing koperasi wanita di Karangasem mendapatkan bantuan dana hibah Rp50 juta untuk memperkuat permodalan.
"Wanita zaman sekarang kan tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga. Wanita pun bisa berkiprah dengan bergabung dengan koperasi, dan mendapat manfaat dengan berlatih kemandirian, berdikari dan tidak sampai terjerat rentenir," katanya.
Mindra mengharapkan, ke depan koperasi dapat dipandang sebagai lembaga keuangan yang profesional, sejajar dengan perbankan. Selama ini, koperasi masih kalah citranya dengan lembaga keuangan lain sehingga kompetensinya perlu ditingkatkan.
"Semoga koperasi pada era MEA ini pun memberikan manfaat yang lebih positif bagi masyarakat. Selain itu, koperasi hendaknya mampu membuka lapangan kerja sehingga mampu mensejahterakan anggota dan masyarakat," ujar dia. (WDY)
25 Koperasi Tersendat di Kabupaten Karangasem
Kamis, 4 Februari 2016 11:38 WIB