Jakarta (Antara Bali) - Rapat Pimpinan Nasional Golkar yang
diselenggarakan kubu Aburizal Bakrie memutuskan penyelenggaraan
Musyawarah Nasional Luar Biasa selambatnya Juni 2016.
"Akhirnya Rapimnas menyetujui Munaslub dengan berpijak kepada
keputusan hukum," kata Wakil Ketua Umum Golkar kubu Aburizal, Nurdin
Halid di Jakarta, Senin.
Nurdin mengatakan Rapimnas menyepakati bahwa penyelenggaraan
Munaslub harus memiliki kekuatan hukum sehingga peserta Rapimnas meminta
Menteri Hukum dan HAM agar menentukan kepengurusan Golkar yang legal
menyelenggarakan Munaslub tersebut.
"Penyelenggaraan Munaslub harus ada legal standing. Untuk waktunya
disepakati selambat-lambatnya bulan Juni 2016," ujar Nurdin.
Secara terpisah, Menkumham Yasonna Laoly yang hadir dalam
penutupan Rapimnas itu berjanji akan mengesahkan kepengurusan Golkar
hasil Munas Riau untuk mengakomodasi legalitas penyelenggaraan Munaslub
tersebut.
Menurut Yasonna, kepengurusan Golkar hasil Munas Riau dapat mengakomodasi kepentingan kedua pihak.
"Ya Riau lah (yang akan disahkan)," kata Yasonna.
Dalam kepengurusan Golkar hasil Munas Riau, Ketua Umum Golkar
dijabat Aburizal dengan Sekjen Idrus Marham dan Wakil Ketua Umum Agung
Laksono.
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar hasil Munas Jakarta Agung Laksono
menyatakan enggan mengikuti Munaslub kubu Aburizal. Bagi Agung Munas
Golkar harus diselenggarakan Tim Transisi yang diketuai Jusuf Kalla,
sesuai amanat Mahkamah Partai Golkar.
Namun Jusuf Kalla yang hadir dalam Rapimnas kubu Aburizal menjamin
bahwa Munaslub akan diikuti kedua kubu secara adil. Dirinya akan segera
berbicara dengan Agung Laksono mengenai hal ini. (WDY)
Rapimnas Golkar Putuskan Munaslub Selambatnya Juni 2016
Selasa, 26 Januari 2016 8:07 WIB