Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah operator pariwisata dari beberapa negara di kawasan Asia Tenggara berminat menjadi penjual destinasi wisata di ajang promosi "Bali Beyond and Travel Fair (BBTF) 2016.
Ketua Panitia Penyelenggara BBTF 2016, I Ketut Ardana di Denpasar, Rabu, menjelaskan pihaknya belum menerima pengajuan tersebut mengingat ajang promosi pariwisata itu fokus pengembangan wisata dari Bali dan Tanah Air.
"Kami belum menerimanya karena kami fokus untuk Indonesia dan Bali," katanya.
Negara di ASEAN yang berminat menjadi "seller" itu yakni Malaysia dan Filipina.
Meskipun, lanjut dia, Kementerian Pariwisata telah memberikan "lampu hijau" bagi pelaku pariwisata dari negeri tetangga itu, namun pihaknya masih fokus untuk promosi Indonesia.
"Walaupun sudah ada `green light` dari kementerian, tetapi kami lebih fokus industri dalam negeri dulu," imbuhnya.
Tidak hanya Malaysia dan Filipina, Italia juga disebut ingin menjual destinasi wisatanya di ajang BBTF 2016.
BBTF digelar setahun sekali yang pertama kali digelar pada Juni 2014 mempertemukan pelaku dan oeprator pariwisata untuk penjual dari Tanah Air dan pembeli dari operator pariwisata seluruh dunia.
Meski baru berusia tiga tahun, namun gema BBTF kini telah mendapat tempat di kalangan pelaku pariwisata internasional dengan keinginan tiga negara itu menjadi penjual.
Pada pelaksanaan tahun ini, panitia jumlah peserta yang menjadi `buyer` atau pembeli sebanyak 275 operator pariwisata dan 225 penjual atau `seller` dari operator pariwisata di Bali dan nasional ikut berpartisipasi.
Hingga saat ini, sudah ada sekitar 93 buyer yang menyatakan kesiapannya untuk hadir di Bali dan sekitar 30 operator pariwisata lainnya sudah mendaftar menjadi penjual.
BBTF 2016 digelar pada 22-26 Juni 2016 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Kabupaten Badung. (WDY)