Jakarta (Antara Bali) - Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat
Partai Persatuan Pembangunan menyepakati rencana pelaksanaan muktamar
islah sebagai langkah rekonsiliasi dualisme kepengurusan PPP.
"Yang paling penting pada malam hari ini memutuskan adanya kesepakatan
untuk menyelesaikan seluruh konflik dengan menerima usulan para senior
partai untuk menggelar muktamar nasional," kata Sekretaris Jenderal DPP
PPP muktamar Bandung Romahurmuziy di Jakarta, Jumat (8/1) malam.
Romahurmuziy yang biasa disapa Romy menyebutkan muktamar tersebut
merupakan "Muktamar Islah" yang harapannya dapat diikuti oleh seluruh
komponen PPP termasuk kepengurusan DPP PPP hasil muktamar Jakarta yang
diketuai Djan Faridz.
Ia mengatakan hasil keputusan rapat juga menetapkan diadakannya
Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang rencananya akan digelar pada
Jumat (15/1) untuk membahas mengenai teknis diadakannya Muktamar Islah.
Romy menyebut rentang waktu satu minggu sampai diadakannya Mukernas akan
digunakan untuk melakukan upaya komunikasi pada kubu Djan Faridz agar
menyepakati usulan diadakannya Muktamar Islah.
"Diadakannya Mukernas pada Jumat depan, memungkinkan kita untuk
membangun komunikasi pada seluruh pihak. Sebenarnya hari ini kami sudah
mengundang (kubu Djan Faridz) tapi belum direspon positif. Harapan kita
tentu akan mendapatkan respon positif," kata Romy.
Rapat Pengurus Harian DPP PPP muktamar Bandung dihadiri oleh para
anggota dan ketua Mahkamah Partai, Majelis Pakar, Majelis Pertimbangan,
dan Majelis Syariah.
Tampak hadir juga Lukman Hakim Saifuddin selaku Wakil Ketua Umum DPP PPP muktamar Bandung dan Suharso Monorfa. (WDY)
Rapat PPP Sepakati Pelaksanaan "Muktamar Islah"
Sabtu, 9 Januari 2016 6:43 WIB