Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
memperingati Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-2 yang jatuh setiap 21
November 2015 di kawasan Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu.
Berdasarkan pantauan Antara di Jakarta, Sabtu pagi, kawasan Parkir
Timur dipenuhi dengan banyak stan beragam direktorat serta badan di
bawah naungan KKP. Selain itu terdapat pula gerai sejumlah UKM sektor
kelautan dan perikanan di berbagai daerah.
Sejumlah gerai memamerkan sejumlah karyanya, seperti gerai Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan (BPSDM) KKP yang
menampilkan "Roadmap Technopark" atau Peta Jalan Taman Teknologi
Kelautan Perikanan.
Sebelumnya, Kepala BPSDM KKP Suseno Sukoyono mengemukakan, peta
Jalan itu menggambarkan rencana program mewujudkan 24 Taman Teknologi di
mana sebagai tahap awal, BPSDM KKP pada 2015 membangun empat technopark
di Tegal (Jawa Tengah), Banyuwangi (Jawa Timur), Bitung (Sulawesi
Utara), dan Ambon (Maluku).
Sedangkan 20 taman teknologi lainnya akan dibangun BPSDM KKP pada
2016-2019.Jumlah tersebut, lanjutnya, merupakan bagian dari pembangunan
100 technopark yang dikoordinir oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Selain banyaknya stan, peringatan Harkannas kali ini juga digelar
Lomba Inovasi Menu Masakan Hasil Laut Tingkat Nasional ke-1 dan Festival
Makanan Ikan Nusantara 21-22 November 2015.
Puncak Peringatan Harkannas ke-2 itu sendiri bertajuk "Kedaulatan
Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Secara Berkelanjutan
untuk Kesejahteraan dan Kecerdasan Masyarakat".
Hal tersebut selaras dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan
Susi Pudjiastuti yang mendorong para pengusaha nasional untuk membeli
produk tangkapan hasil nelayan tradisional lokal guna mengembangkan
sektor perikanan di dalam negeri.
"Saya meminta Kadin (Kamar Dagang dan Industri) dan pengusaha lainnya
untuk mengapresiasi dengan membeli tangkapan ikan dari hasil nelayan,"
kata Susi dalam konferensi pers di rumah dinas Menteri Kelautan dan
Perikanan di Jakarta, Kamis (19/11).
Menurut dia, pengusaha lokal
seharusnya juga dapat berinvestasi di bidang pengolahan hasil perikanan
karena modal yang diperlukan guna membangun pabrik tersebut dinilai
tidaklah terlalu tinggi. "Modal paling hanya Rp100-200 miliar
berinvestasi untuk pabrik pengolahan. Jangan hanya pihak asing-asing
lagi," katanya.
Apalagi, Menteri Susi juga mengingatkan bahwa hasil perikanan yang
ditangkap nelayan lokal di berbagai daerah, jumlahnya sudah luar biasa
pada saat ini.
Selain itu, lanjutnya, pihak KKP juga akan melakukan berbagai program
revitalisasi perikanan tangkap untuk mengembangkan hasil perikanan
nelayan, seperti program pembuatan 3.540 kapal untuk nelayan lokal.
Program pembangunan kapal penangkap ikan bila dirinci terdiri atas 1.000
unit kapal berbobot di bawah 5 gross ton (GT), 1.000 unit kapal
berukuran 5 GT, 1.000 unit kapal berukuran 10 GT, 500 unit kapal
berukuran 20 GT, dan 40 unit kapal berukuran 30 GT. (WDY)
Peringatan Hari Ikan Nasional di Parkir Timur Senayan
Sabtu, 21 November 2015 16:07 WIB