Singaraja (Antara Bali) - Pembangkit Listrik Tenaga Uap Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng, Bali, mendatangkan tenaga kerja asing Tiongkok yang sebelumnya bekerja di Batam, Kepulauan Riau.
"TKA asal Tiongkok tidak sepenuhnya pulang ke negaranya usai menyelesaikan pekerjaan di PLTU. Mereka hanya ditukarkan dengan TKA yang mengerjakan proyek lain di beberapa daerah di Tanah Air," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Celukan Bawang, Sadli, Senin.
Ia berpendapat TKA yang dipekerjakan di PLTU tidak sepenuhnya berkurang, mengingat pihak PLTU juga mendatangkan TKA lain usai memulangkan TKA yang sebelumnya telah menyelesaikan pekerjaannya.
Sadli menyebutkan, TKA dari sejumlah proyek di Batam dan daerah lain didatangkan secara bertahap sejak peralihan masa konstruksi menuju masa pengoperasian pada akhir September lalu.
Ia mengaku tidak jarang menjumpai TKA yang keluar masuk lingkungan PLTU. Jumlahnya tidaklah sedikit meski diakui ada penurunan dari sebelumnya.
"Masih sering kami lihat ketika mereka keluar cari makan atau jalan-jalan keluar. Biasanya kalau sore sampai malam. Tapi memang tidak sebanyak dulu waktu awal-awal beroperasi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan membenarkan TKA asal Tiongkok di PLTU Celukan Bawang hanya ditukarkan dengan TKA yang bekerja di proyek lain.
TKA tersebut menurutnya berasal dari Batam, Medan, Mamuju, Cilacap, dan Situbondo. "Pertukaran TKA adalah sesuatu yang wajar mengingat dua perusahaan pengelola PLTU berpusat di Jakarta, dan memiliki sejumlah proyek lain di wilayah Indonesia. Keduanya adalah PT General Energy Bali (GEB) dan China Huadian Engineering Co Ltd (CHEC)," kata dia.
Ia menambahkan, para TKA tersebut masuk ke PLTU Celukan Bawang secara legal dengan menggunakan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) lintas provinsi. "Namun kami tidak mengetahui jumlah keseluruhan TKA yang bekerja di PLTU," katanya. (WDY)