Antalya, Turki (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas
setidaknya lima isu seperti kerja sama ekonomi serta diberantasnya
terorisme dan radikalisme dalam pertemuan bilateral pertama dengan
Perdana Menteri (PM) baru Kanada, Justin Trudeau.
Presiden Jokowi di Antalya, Turki, Minggu, mengawali rangkaian
pertemuan G20 dengan melakukan pertemuan bilateral bersama sejumlah
pemimpin negara, salah satunya PM Kanada. Presiden Jokowi berada di
Turki untuk menghadiri KTT G-20.
Pertemuan dengan PM Kanada meliputi perkenalan antara kedua pemimpin
dan membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama bilateral serta
peningkatan kerja sama pada beberapa isu-isu global.
Kedua pemimpin juga menyampaikan rasa duka terhadap serangan teror yang terjadi Paris, Prancis.
Baik Indonesia maupun Kanada memandang upaya memerangi radikalisme dan terorisme perlu menjadi perhatian semua negara.
Dalam kaitan ini kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja
sama di berbagai bidang seperti hak asasi manusia, pengembangan
demokrasi, dan penguatan dialog antarumat beragama atau interfaith dialogue.
Di bidang ekonomi, kedua pemimpin melihat bahwa kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara terbuka lebar.
Perdagangan antarkedua negara pada 2014 baru mencapai 2,6 miliar
dolar AS. Untuk itu, Presiden Jokowi meminta Kanada dapat membuka
pasarnya yang lebih lebar bagi produk Indonesia seperti karet, kertas,
furnitur, elektronik, alas kaki, kopi dan teh.
Presiden Jokowi juga mendorong pengusaha Kanada untuk meningkatkan
investasi di Indonesia khususnya pada sektor SDM, pertanian, teknologi
berkelanjutan, serta infrastruktur.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia telah
mengeluarkan berbagai paket kebijakan ekonomi untuk meningkatkan kondisi
lebih kondusif bagi investor di Indonesia.
Presiden Jokowi juga mengharapkan agar pengusaha Kanada dapat memanfaatkan peluang dan kondisi ini di Indonesia.
Untuk isu-isu global, kedua pemimpin membahas upaya untuk
meningkatkan kerja sama di bidang perubahan iklim dan pemberantasan
kejahatan lintas negara atau transnational crime.
Presiden Jokowi menegaskan harapan Indonesia agar pertemuan COP-21
UNFCC di Paris dapat menghasilkan perjanjian internasional baru di
bidang perubahan iklim.
Presiden mendorong Kanada untuk meningkatkan komitmennya seperti
yang telah dilakukan Indonesia untuk pengurangan emisi sebesar 29 persen
pada 2030 dan 41 persen dengan bantuan internasional.
Kedua pemimpin juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang
energi efisiensi dan energi terbaharukan serta pengelolaan lahan gambut.
Di bidang transnational organised crime, kedua pemimpin
sepakat untuk memfokuskan kerja sama pada upaya pemberantasan
terrorisme, IUU Fishing, dan penyelundupan obat-obatan terlarang. (WDY)
Jokowi-PM Kanada Sepakat Terorisme Harus Diberantas
Minggu, 15 November 2015 20:27 WIB