Denpasar (Antara Bali) - Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali terus berupaya meningkatkan kompetensi para anggota koperasi melalui pendidikan dan pelatihan guna menghadapi era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Kepala UPT Pendidikan dan Latihan Koperasi dan UMKM Provinsi Bali Nyoman Widarti di Denpasar, Senin, mengakui kegiatan pelatihan untuk anggota koperasi dan UMKM itu sedang berlangsung selama sepekan di dua tempat.
"Saat ini kami sedang melaksanakan pelatihan untuk anggota di UPT Diklat Koperasi dan UMKM Bali dan Desa Meliling, Kabupaten Tabanan yang berlangsung selama sepekan," ujarnya.
Upaya pelatihan itu, kata dia, didukung sepenuhnya oleh Kementerian Koperasi dan UMKM melalui dana dekonsentrasi fungsi pendidikan, untuk menghasilkan SDM yang andal.
"Kegiatan pelatihan ini sudah sesuai petunjuk pelaksanaan kegiatan yang sudah berlangsung sejak Agustus hingga Oktober 2015, di mana saat ini masih sedang berlangsung," ujarnya.
Dia menjelaskan pendidikan dan pelatihan itu diberikan kepada anggota koperasi sesuai dengan bidangnya, yakni anggota yang membidangi pendidikan pelatihan strategi pengembanga usaha, manajemen keuangan dan akutansi, teknologi informasi, pengawas koperasi, dan penyusunan kelayakan usaha.
"Khusus diklat pengawasan koperasi, para pejabat pengawasan itu dikumpulkan dan diberi pelatihan di bidangnya agar memiliki pengetahuan maupun keterampilan dalam rangka mengawasi koperasi sendiri sebelum ada pemeriksaan dari pihak luar," ujarnya.
Ia mengatakan untuk peserta yang mengikuti pelatihan di semua bidang itu, berjumlah 940 orang yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali.
"Untuk masing-masing angkatan tiap bulannya dicari sebanyak 30 orang setiap kelas," ujarnya.
Untuk saat ini, pihaknya sudah melatih peserta dua kelas untuk pelatihan anggota koperasi itu, sedangkan untuk diklat pengawasan angkatan kedua dilakukan di UPT Diklat Koperasi dan UMKM Bali di Denpasar.
Diklat pengawasan angkatan ketiga sedang dilakukan di Desa Meliling, Kabupaten Tabanan, Bali, hingga sepekan ke depan.
"Dalam sebulan minimal kita melatih tiga angkatan karena lokasi pelatihan ini ada di tiga tempat, yakni di Denpasar, Gianyar, dan Tabanan," katanya.
Ia mengharapkan dengan diklat itu pengelola koperasi dan UMKM di Bali sudah memilik pengetahuan dan keterampilan di bidangnya masing-masing.
"Saya mencontohkan kalau anggota menggeluti di kasir kita beri pelatihan pengurusan uang. Kemudian, di bagian manajerial kami berikan pelatihan cara mengelola koperasi itu dengan baik," ujarnya.
Jumlah koperasi dan UMKM yang mengikuti pelatihan itu, kata dia, kurang lebih 60 persen untuk pengelola maupun pengurus koperasi, sedangkan porsi 40 persennya untuk UMKM dari 940 peserta.
"Upaya ini dilakukan karena ada dua jenis pelatihan yang ditujukan kepada anggota koperasi dan UMKM," ujarnya.
Dia mengharapkan dengan pelatihan itu, anggota koperasi dan UMKM mampu bersaing dalam bidang ketenagakerjaan, dalam menghadapi persaingan global yang sudah disertifikasi tingkat nasional.
"Hal ini bermanfaat bagi anggota karena akan mendapat ilmu positif bagaimana caranya mengatur, bekerja dengan baik, dan menjunjung disiplin tinggi," ujar Widarti. (WDY)