1. Kerutan di payudara
Menurut Director of zzzmedical Breast Services dari Cleveland Clinic, Holly Pederson, MD, gejala lain ini di antaranya kerutan di payudara.
Dia mengatakan, saat perempuan mengangkat lengannya ke atas kepala saat bercermin, lalu menemukan kerutan di hampir seluruh bagian payudara, maka ia perlu memeriksakan diri ke dokter.
"Saat tumor tumbuh, ia menganggu arsitektur kulit dan bisa menyebabkan ligamen bagian dalam mengekerut. Kerutan ini bisa hilang saat Anda menurunkan kembali lengan," kata Pederson seperti dilansir WebMD.
2. Perubahan pada salah satu puting payudara
Selain itu, lanjut Pederson, gejala lainnya ialah perubahan pada salah satu puting payudara, misalnya warna yang berbeda dan puting yang berdarah.
"Jika kedua puting berwarna kehijauan atau kecokelatan, itu biasanya bukan pertanda kanker payudara. Tetapi bila terjadi pada satu puting saja dan berdarah, itu bisa menjadi pertanda kanker payudara," tutur dia.
3. Nyeri pada payudara
Pederson mengatakan, nyeri pada payudara terutama pada perempuan berusia di atas 50 tahun bisa menjadi pertanda utama kanker payudara.
Kondisi ini perlu diwaspadai terutama saat perempuan merasakan nyeri pada satu sisi payudaranya. Rasa nyeri muncul akibat pertumbuhan kanker.
4. Perubahan warna puting payudara dan lingkaran sekitar puting
Kanker bisa mula-mula muncul dari puting. Bila puting mengelupas dan mengalami iritasi namun ini tidak terjadi di area lingkaran sekitar puting (areola complex), maka Anda patut waspada.
Kemudian, bila warna puting terlihat kemerahan atau keunguan, maka ini tak normal.
"Bila puting terlihat kemerahan atau keunguan, ini tak normal. Sel-sel tumor menyerang puting sehingga menyebabkan warna kulit terlihat berbeda (jika itu adalah kanker payudara)," ungkap Pederson.
Selain itu, warna merah di salah satu bagian payudara juga perlu diwaspadai, karena bisa menjadi pertanda terjadinya peradangan kanker payudara.
"Kondisi ini sangat jarang terjadi, namun bila payudara berwarna merah, terutama bila kulit menebal, maka perlu dievaluasi," pungkas dia. (WDY)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa