Jakarta (Antara Bali) - Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir akan menghadiri pertemuan Forum Kepulauan Pasifik (Pacific Island Forum/PIF) yang berlangsung pada 7-11 September di Port Moresby, Papua Nugini untuk mewakili Pemerintah Indonesia sebagai mitra dialog dan mitra pembangunan.
"Saya akan menghadiri PIF. Indonesia sebagai 'dialog partner' di Pacific Island Forum dan sebagai 'development partner'. Sebenarnya pertemuan sejak 7 September, tetapi kehadiran kita diharapkan pada 10-11 September," kata Wamenlu A.M. Fachir saat ditemui di Gedung MPR/DPR di Jakarta, Selasa.
Menurut Fachir, kehadiran Pemerintah Indonesia dalam PIF kali ini bukanlah yang pertama. Indonesia sudah beberapa kali menghadiri PIF sebagai mitra dialog dan mitra pembangunan. "Indonesia tentu selalu menjadi bagian dari upaya untuk ikut berkontribusi di dalam pembangunan negara-negara di kawasan Pasifik," ujar dia.
"Lagi pula, kita (Indonesia) memang bagian dari kawasan Pasifik. Jadi, kita ikut hampir semua pertemuan negara-negara Pasifik, seperti PIDF (Pacific Island Development Forum), PIF, dan MSG (Melanesian Spearhead Group)," lanjut Fachir.
Wamenlu mengatakan, Indonesia telah cukup banyak berkontribusi dalam berbagai hal untuk pembangunan negara-negara Pasifik, antara lain melalui kerja sama pembangunan kapasitas. Selanjutnya, dia menyebutkan bahwa beberapa isu yang akan menjadi fokus pembahasan dalam PIF, antara lain masalah perubahan iklim, "blue economy", dan konektivitas.
Namun, isu perubahan iklim menjadi fokus utama dalam pertemuan PIF itu, karena negara-negara kepulauan kecil di Pasifik, seperti Kiribati, Palau, Tuvalu, merupakan negara yang paling terkena dampak buruk dari perubahan iklim.
Hasil pembahasan tentang perubahan iklim di PIF nantinya akan diteruskan ke Konferensi Perubahan Iklim PBB, COP21, di Paris pada Desember 2015. (WDY)