Tim kesenian dari Pulau Jeju, Korea Selatan, pernah tampil memukau untuk memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) dengan menyuguhkan empat jenis tarian tradisional mereka, yakni "Samul Nori", "Tam-ra Folk Dance Festival", "Tae Pyung Dance" dan tarian "Cheju P`an Gut".
Tarian yang dibawakan oleh puluhan gadis anggun dan pemuda lajang dengan mengenakan busana warna-warni khas Provinsi Jeju itu mampu menambah semarak aktivitas seni tahunan di Pulau Dewata beberapa tahun lalu.
"Samul Nori", misalnya, yang dipentaskan di panggung terbuka Ardha Candra Taman Budaya Kota Denpasar merupakan satu jenis tarian yang menggambarkan kegembiraan para petani dari negara yang memiliki empat musim itu setelah mereka selesai melakukan panen.
Tarian indah itu dibawakan oleh sebanyak 11 wanita belia asal Korea Selatan yang mengenakan busana begitu serasi dengan ornamen kembang di tangan mereka masing-masing.
Sementara itu para penari pria terlihat memberikan respons untuk mengimbangi gerak lincah para penari wanita yang menggambarkan kegembiraan petani setelah memperoleh hasil pertanian yang melimpah di negeri penghasil mobil dan telepon seluler merek terkenal tersebut.
Mereka berkumpul bersukaria memainkan alat musik genderang dan tarian itu menggambarkan suatu upacara ritual di daerah tersebut.
Sebagai balasan atas pengiriman tim kesenian Korea Selatan dari Jeju itu, tim kesenian dari Bali yang didampingi oleh sejumlah pejabat pernah beberapa kali mengadakan kunjungan balasan ke pulau yang dikenal sebagai "Pulau Bali"-nya Korea Selatan tersebut.
Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta mengatakan bahwa kedua provinsi lintas negara, yakni Bali (Indonesia) dan Jeju (Korea Selatan) itu menjalin kerja sama karena sama-sama mengandalkan sektor pariwisata.
"Kami sepakat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan," tutur mantan Wakil Bupati Badung itu ketika menerima rombongan perwakilan Pemerintahan Provinsi Jeju yang dipimpin oleh Lee Jung Hwan di ruang kerjanya di Niti Mandala, kawasan Renon, Kota Denpasar, Kamis (3/9).
Menurut Sudikerta, antara Pulau Bali dengan Jeju sebenarnya memiliki beberapa kesamaan, yakni keduanya merupakan pulau yang juga sekaligus provinsi, sehingga begitu banyak peluang kerja sama terbuka antara keduanya yang bisa dijajaki lebih jauh.
Wagub Sudikerta mengharapkan kerja sama yang sudah dilaksanakan sejak puluhan tahun silam itu dapat dilakukan secara berkesinambungan, khususnya menyangkut pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata.
Untuk itu, kata dia, sangat penting mengenai adanya promosi destinasi pariwisata kedua provinsi itu untuk menarik minat wisatawan mengunjungi Bali maupun sebaliknya, Jeju.
"Dengan demikian diharapkan tercipta transfer wisatawan yang berkelanjutan antara kedua provinsi ini," kata Sudikerta.
Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia, menurut Wagub Sudikerta, memiliki fasilitas berskala internasional yang bisa dimanfaatkan jika pihak Jeju ingin menggelar kegiatan-kegiatan bertaraf internsional di Pulau Dewata tersebut.
Pulau surga itu, kata dia, selain memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata, juga memiliki keunggulan dalam bidang pertanian dan industri kreatif sehingga bisa menjadi peluang unggulan bagi Bali untuk mengekspor hasil pertanian dan kerajinannya ke Negeri Ginseng tersebut.
Kerja Sama Berkelanjutan
Wagub Sudikerta juga mengharapkan pada tahap berikutnya akan dilakukan bangunan kerja sama yang berkelanjutan antara kedua provinsi itu, bahkan bisa diciptakan tercipta provinsi kembar (sister province) yang harmonis dan saling menguntungkan.
Menanggapi hal tersebut Kepala Pariwisata Provinsi Jeju Lee Jung Hwan yang juga pemimpin rombongan itu mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasih atas keterbukaan Pemerintah Provinsi Bali dalam hal membuka peluang untuk kerja sama, khususnya di bidang wisata dan budaya tersebut.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pulau Bali memiliki beberapa kemiripan dengan Jeju, yakni dalam bidang pengembangan industri pariwisata.
Lee Jung Hwan juga menyatakan sangat sependapat dengan pernyataan Wagub Sudikerta bahwa diperlukan adanya suatu perjajian kerja sama yang berkelanjutan untuk pengembangan pariwisata antara kedua provinsi itu.
Ia juga mengaku sangat mengagumi Pulau Bali sebagai provinsi yang sangat unik, dimana dengan perkembangan pariwisatanya tetap bisa mempertahankan tradisi dan kearifan lokal yang selama ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Kerja sama itu, kata dia, juga diharapkan menyangkut bidang pertanian dan pengembangan industri kreatif. Kondisi itu diharapkan bisa dipadukan dengan teknologi maju dalam bidang pertanian dan industri kreatif yang kini dimiliki oleh Pulau Jeju.
Kerja sama provinsi kembar lintas negara itu, kata dia, nantinya diharapkan akan mampu memberikan dampak yang sangat positif terhadap pembangunan ekonomi bagi kedua provinsi tersebut.
"Kerja sama itu dapat terus diperluas, yakni selain bidang pariwisata juga menyangkut bidang seni budaya dan beberapa sektor pembangunan lainnya," kata dia.(WDY)