Bandung (Antara Bali) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung
mengantisipasi peredaran permen bernarkoba menyusul ditemukanya permen
jenis itu di wilayah Kabupaten Bogor.
"Sejauh ini kami belum menemukan kasus itu, namun kami antisipasi.
Dulu pernah ada sabu-sabu yang dibungkus ke dalam permen dan ditangani
Polrestabes Bandung," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Bandung,
Yeni Siti Saodah di Bandung, Selasa.
Ia menyebutkan setelah ditemukannya permen bercampur ganja dan
sabu-sabu di Kabupaten Bogor pekan lalu menurut dia kemungkinan besar
permen serupa beredar juga di Bandung.
"Bisa saja permen tersebut beredar di Kota Bandung, namanya
pengedar pasti ingin merusak generasi bangsa dengan segala cara,"
katanya.
Yeni menjelaskan temuan permen lollipop bercampur narkoba yang ada
di Kabupaten Bogor menjadi salah satu rujukan untuk melakukan
penelusuran di Kota Bandung.
Menurut dia Kota Bandung merupakan salah satu kota dengan
pengguna narkoba tinggi di Jawa Barat. Pada tahun 2014 lalu, setidaknya
ada 555 kasus narkoba yang ditangani, sehingga tidak menutup kemungkinan
permen tersebut juga beredar di Kota Bandung.
Ia akan melakukan kordinasi dengan Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan Bandung untuk melakukan pengambilan sampel terhadap beberapa
permen yang disinyalir mengandung narkoba.
Permen bernarkoba tidak akan bisa diketahui mengandung narkoba atau tidak secara kasat mata. "Perlu ada uji laboratorium untuk mengetahui permen itu mengandung
narkoba atau tidak. Kita bisa mengetahui setelah melihat efeknya dari
pengkonsumsi permen tersebut. Bila permennya mengandung ganja efeknya
bisa halusinasi, biasanya pengkonsumsi akan lebih malas dan sering
gelisah," katanya. (WDY)
Waspadai Peredaran Permen Bernarkoba
Selasa, 25 Agustus 2015 13:57 WIB