Denpasar (Antara Bali) - Para pengunjung Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 di Taman Budaya, Denpasar, Bali meminati aneka tas hasil kerajinan berbahan baku kulit yang dipamerkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali.
"Produk kami memiliki keunikan tersendiri, yakni kombinasi antara kulit dan beberapa jenis kain Bali yang belum tentu ditemui tempat lain," kata Diah Jiwarini, pengrajin tas kulit ditemui di areal PKB, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya ingin melestarikan berbagai jenis kain Bali melalui sebuah karya seni dalam bentuk tas wanita, apalagi, belakangan ini gaya (tren) pemakaian tas kulit sangat marak di kalangan kaum hawa di Bali maupun Indonesia.
Dikatakan, Bali memiliki beberapa jenis kain baik tenun maupun cetak yang sangat cocok dikajikan aneka jenis tas, kain-kain itu seperti kain endek, mastuli, rangrang dan songket.
"Bali punya ciri khas dengan kain-kain hasil tenun para pengrajin kita yang sudah diakui memiliki kualitas dan nilai estetika (seni) yang luar biasa," imbuhnya.
Ia menjelaskan, selain diminati kalangan pengunjung PKB, produk tersebut sudah berhasil menembus pasar ekspor, merambah negara-negara besar seperti, Singapura, Hong Kong, Australia dan Amerika.
"Singapura dan Jepang jadi peminat utama hasil kerajinan tas kulit, jika dihitung, hampir sebagian besar produk kami dikirim ke kedua negara itu," kata dia.
Diah Jiwarini menambahkan, pihaknya menjual aneka kerajinan tas berkisar antara Rp350.000 sampai dengan Rp3 juta tergantung model dan detail dari tas itu sendiri.
Model tas yang lebih rumit, dengan tambahan aksen kain songket kualitas nomor satu merupakan produk yang paling mahal karena memiliki nilai seni tingkat tinggi yang elok dipandang mata. "Semakin rumit, semakin mahal harganya," kata dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali melaporkan perolehan devisa khusus aneka kerajinan berbahan baku kulit daerah ini bernilai 3,3 juta dolar AS selama tiga bulan periode Januari-Maret 2015, jumlah itu meningkat 9,7 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pembeli terbanyak kedua adalah Singapura dengan 20,74 persen. Pembeli dari Hong Kong dan Inggris masing-masing tujuh persen, sementara Australia juga termasuk lima negara pembeli terbanyak kerajinan kulit asal Bali. (WDY)