Pangkalpinang (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengajak masyarakat Belitung mengembangkan produk aksesori dengan bahan baku kulit ikan pari yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.
"Kulit ikan pari biasanya dibuang, padahal di daerah lain seperti di Jawa dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan aksesori seperti dompet, gantungan kunci, tas dan lainnya," kata Kabid Industri Kecil dan Menengah (IKM) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Babel, Darnis Rachmiyati di Pangkalpinang, Kamis.
Menurut dia, dalam memanfaatkan kulit ikan pari menjadi bahan baku aksesori atau barang setengah jadi, pemerintah daerah sudah memberikan pelatihan khusus kepada masyarakat setempat terkait tata cara pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi.
Pelatihan dilakukan bekerja sama dengan Balai Kulit Yogyakarta dengan materi awal tata cara melakukan pengolahan kulit ikan pari untuk dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan asesoris seperti dompet, tas, gantungan kunci dan aksesori lainnya yang memiliki nilai jual tinggi.
"Dengan mengolah kulit ikan menjadi barang setengah jadi saja sudah memiliki nilai jual, karena di daerah lain seperti di Pulau Jawa permintaan aksesori terus meningkat dan jumlah bahan bakunya semakin menipis," katanya. (*/T007)